Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Drs H Supratomo (kanan) resmi melantik dan mengukuhkan Ir Bambang Haryo Soekartono (dua dari kanan) sebagai Ketua Umum Pengurus Kota (Pengkot) IPSI Surabaya periode 2022-2026, Jumat (19/5/2023). Duta/Ridho

SURABAYA | duta.co –  Bambang Haryo Soekartono (BHS) resmi dilantik sebagai Ketua Umum Pengurus Kota (Pengkot), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Surabaya priode 2022-2026. Pelantikan pengurus IPSI Kota Surabaya dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Supratomo di Ballroom Mercure Grand Mirama, Jumat (19/5/2023).

Setelah dilantik, anggota DPR RI 2014-2019 ini juga mendapat tugas khusus untuk meningkatkan prestasi para atlet IPSI Surabaya, serta terus melakukan pembinaan prestasi dan pengkaderan atlet olah raga bela diri warisan leluhur tersebut.

Hal ini terbukti saat masa bakti periode lalu, BHS dan pengurus IPSI Kota Surabaya berhasil mengantar para atlet silat meraih Juara Umum Porprov 2022 di Lumajang.

“Ini adalah ketiga kali saya memimpin IPSI Kota Surabaya dan tentunya juga membina serta meningkatkan prestasi pencak silat Kota Surabaya,” jelas BHS.

Tugas dan tanggung jawab besar itu merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa khususnya di Kota Surabaya. Dan dia berharap berbagai pihak turut memberikan dukungan moril maupun materiil.

“Ini merupakan juara yang ketujuh kalinya,” kata BHS.

Prestasi lainnya adalah Juara Umum Kejurprov Pelajar Jatim 2022 di Jember dan Juara Umum Kejurprov Golongan Usia Dewasa 2023 dan berhasil meloloskan 8 atlet IPSI Surabaya untuk disumbangkan berlaga sebagai atlet andalan Jatim. BHS mengucapkan terima kasih kepada para pelatih sehingga atlet IPSI Surabaya tak ada lawan.

“Terbanyak adalah dari Kota Surabaya jumlahnya ada delapan atlet pesilat,” ujarnya.

Terkini, BHS sudah melakukan persiapan atlet jelang Porprov ke-VIII 2023 pada September mendatang. Ia menargetkan IPSI Surabaya meraih juara umum dan mampu menjadi yang terbaik serta menjadi juara umum untuk kedelapan kalinya.

Prosesi Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Kota (Pengkot) IPSI Surabaya oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Drs H Supratomo (kanan) periode 2022-2026 di Ballroom Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat (19/5/2023). Duta/Ridho


“Targetnya 12 emas,” ujar Bambang Haryo.

Tak lupa ia mengapresiasi Polri dalam hal ini Polrestabes Surabaya yang terus bersinergi dalam membina para pesilat untuk menjaga Surabaya.

BHS merinci, total ada 15-20 persen pesilat di Surabaya dari total jumlah penduduk di kota ini.

“Sekitar 300.000 pesilat. Maka, jika kami ditugasi untuk ikut menjaga Surabaya adalah sangat tepat dan kami siap mendukung keamanan di Surabaya,” ujar BHS seraya mengimbau para pendekar silat Wani Jogo Suroboyo.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Drs H Supratomo mengungkapkan, IPSI Surabaya harus melahirkan bintang-bintang pencak silat.

IPSI sendiri adalah rumah besar dari perguruan pencak silat dan paling utama adalah memperjuangkan prestasi. Sementara IPSI Surabaya merupakan andalan Jatim dan Indonesia.

Ia juga meminta para juara Porprov mempersiapkan diri jelang Pra Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Sehingga saat dipanggil sudah siap tempur,” ujar Drs Supratomo.

Selain meningkatkan prestasi, Supratomo juga mendorong antar perguruan membangun keguyuban karena di beberapa daerah terjadi gesekan, yang rerata dipicu masalah pribadi. Terutama pada anak-anak muda dan akhirnya membuat onar di jalan.

“Mereka mendefinisikan kejantanan merujuk pada sosial media,” ucapnya.

Ia mengimbau perubahan mindset dari bawah dengan menjaga marwah pencak silat yang dibangun oleh para leluhur dengan didasari budi pekerti luhur.

Sebagaimana IPSI yang selama ini telah melestarikan budaya pencak silat. UNESCO telah mengakui pencak silat sebagai warisan budaya tak benda.

Budaya akan lestari jika masyarakat terus membutuhkan keberadaannya. Oleh karena itu, Supratomo tak ingin pencak silat menjadi momok bagi warga.

“Surabaya telah memberi contoh yang bagus bagaimana kita berorganisasi dan berprestasi membina pencak silat,” pujinya.

Pelantikan dan pengukuhan tersebut dihadiri Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak, Dandim, Forkopimda Kota Surabaya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya serta sejumlah perwakilan pimpinan perguruan silat. (rid)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry