DATANGI PN BANGILBerlina Marganita, anak dari jamaah umrah Umi Widayani Djaswadi (56) di ruang advokat Pengadilan Negeri (PN) Bangil, Rabu (18/1/2017). (duta.co/abdul)
DATANGI PN BANGIL: Berlina Marganita, anak dari jamaah umrah Umi Widayani Djaswadi (56) di ruang advokat Pengadilan Negeri (PN) Bangil, Rabu (18/1/2017). (duta.co/abdul)

PASURUAN | Duta.co – Pemeriksaan dua jamaah umrah asal Pasuruan, Umi Widayani Djaswadi (56), dan jamaah inisial TKW asal Magetan, di Jeddah, Arab Saudi, tak kunjung selesai. Sudah seminggu ini, persoalan itu tak kunjung tuntas. Keluarga di Pasuruan tidak memperoleh informasi yang jelas penyelesaian dan kepulangan Umi Widayani sehingga kesal dan cemas.

“Mundurnya sikap kepolisian Saudi terhadap kasus mama ini bukan pertama kalinya, tapi sudah ketiga kalinya. Pertama, Minggu lalu kami mendapatkan informasi dari kakak, Lyan Widia, di Jeddah yang mendampingi mama. Polisi akan menentukan kasus ini dilanjutkan ke pengadilan atau tidak. Kalau tidak, maka mama saya berhak pulang ke Indonesia,” ujar Berlina Marganita (29), anak kedua Umi, kepada  wartawan, Rabu (18/1/2017).

Berlina menyatakan kekecewaannya. Ia kembali mendapatkan informasi bahwa pemeriksaan terakhir akan dilakukan Selasa (17/1) kemarin. Harapan dan mimpinya untuk segera bertemu mamanya kembali sirna.

“Saya yakin kalau mama saya dan Bu Tri (jamaah inisial TKW asal Magetan-red) tak bersalah. Kenapa kok diberlakukan seperti orang bersalah. Saya yakin mama akan pulang. Tapi kok dapat kabar katanya pemeriksaan diundur lagi sampai Kamis besok,” beber dia.

Ia juga sempat emosi mendengar kabar ini. Konsentrasinya terganggu hingga dia sudah tiga hari tidak masuk kerja. Sedangkan masalah yang menjerat mamanya tak kunjung selesai. Sepertinya tidak ada kepastian. “Setidaknya ada kepastian dari pihak kepolisian di sana. Jangan terusan diundur-undur seperti ini. Saya kasihan mama, kasihan kondisi mental dan psikisnya di sana,” jelasnya. Ia berharap, pemerintah Indonesia dapat membantu memulangkan mamanya ke Indonesia.

Seperti diberitakan karena candaan bawa bom, dua jamaah umrah UWD (56) asal Pasuruan dan TKW (50) asal Magetan ditahan pihak kepolisian di penjara khusus perempuan di daerah Dahban Jeddah, Arab Saudi.

Kejadian ini berawal saat kedua penumpang kakak-beradik tersebut ditemani anak laki-lakinya LW (30) telah berada di dalam pesawat Royal Brunei yang akan membawanya pulang dari Jeddah pada pukul 18.30 waktu Arab Saudi (WAS).

Karena terlihat kesulitan, seorang pramugari menghampiri dan menawarkan bantuan untuk mengangkat barangnya. “Berat banget Bu. Koper ini apa isinya?” tanya paramugari dalam bahasa Melayu.

“Dari Arab Saudi masa bawa bom. Ya, oleh-oleh lah, Bu,” jawab penumpang tadi.

Gara-gara lontaran candaan bom ini, sang pramugari bergegas ke ruang pilot dan melaporkan ulah kedua penumpang tadi. Sekitar setengah jam kemudian, sang pramugari kembali lagi bersama beberapa petugas keamanan dan penanggung jawab Maskapai Royal Brunei di King Abdulaziz International Airport (KAAIA), Jeddah. Kedua Jemaah tadi langsung diminta turun dan dibawa oleh petugas keamanan. dul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry