Kondisi tanaman padi musim tanam ke 3 yang mati akibat kekeringan. (mifta/duta.co)

NGAWI | duta.co – Ratusan hektar (ha) tanaman padi di wilayah Dusun Ingasrejo Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, dipastikan gagal panen pada musim tanam ke 3 akibat kekeringan.

Menurut Sukamto, salah satu pengurus kelompok tani Ingasrejo, meski masyarakat petani mendapat asuransi akibat gagal panen. Namun, hal itu tidak dapat menutup kerugian biaya produksi hingga masa panen tiba.

“Kita ada asuransi di tiap musim tanam kita membayar Rp36 ribu, dan ketika gagal panen per hektarnya kita mendapat bantuan dari asuransi itu Rp6 juta rupiah,” kata Sukamto, bendahara kelompok tani Ingasrejo 1, Selasa, (12/10/2021)

Selain itu, Sukamto menjelaskan tentang biaya produksi mencapai Rp8 juta lebih disaat musim kemarau, dipicu harga pupuk non subsidi yang mahal serta untuk pembelian bahan bakar diesel pompa air.

“Kalau musim kemarau, kita kekurangan air meskipun menggunakan pompa diesel tidak dapat mencukupi kebutuhan, sedangkan biaya produksi mulai tanam hingga panen mencapai Rp8 juta lebih per hektarnya,” ungkap Sukamto.

Ia berharap pada pemerintah setempat, menanggapi keluhan masyarakat petani, baik dari hama tikus, kekeringan, serta perbaikan jaringan irigari. Mengingat Kabupaten Ngawi merupakan lumbung pangan kedua Provinsi Jawa Timur, dan ke enam ditingkat Nasional.mif

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry