SURABAYA | duta.co – Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, ungkap kedekatan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan Kiai Nahdlatul Ulama. Jejak hubungan kultural Prabowo dengan NU bisa dilihat, misalnya, dari kedekatan keluarga Soemitro Djojohadikusumo (ayah Prabowo) dan mertuanya, Soeharto, dengan salah satu tokoh sentral NU, KH As’ad Syamsul Arifin dari Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.

Jalinan itu tetap bertahan hingga sekarang, tergambar pada kedekatan Prabowo dengan KH Kholil As’ad, salah satu putra dari KH As’ad Syamsul Arifin. “Kedekatan Pak Prabowo dengan Kiai Kholil As’ad itu sudah diawali dengan kedekatan Kiai As’ad Syamsul Arifin dengan keluarga Pak Cum (Soemitro Djojohadikusumo, red) dan keluarga Pak Harto,” kata Sadad, Minggu (17/7/2022).

Begitu pula kedekatan keluarga Menteri Pertahanan RI itu dengan keluarga KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden keempat RI yang juga cucu dari pendiri NU KH Hasyim Asy’ari. “Demikian pula kedekatan dengan keluarga Gus Dur di Tebuireng, Jombang, malah lebih lama, karena sudah ada persahabatan antara ibunda Gus Dur dengan eyang putri Pak Prabowo, yaitu Bu Margono,” ujar Sadad.

Ia menambahkan, semasa muda saat masih aktif di militer, Prabowo juga kerap bersilaturrahim dengan para kiai, di antaranya dengan Mbah Jalil Mustaqim Tulungagung dan kiai-kiai di Ploso, Kediri. “Jadi, pada dasarnya sudah ada koneksi yang bersifat tradisional antara Pak Prabowo dengan Nahdliyin,” ujar Sadad.

Pantas jika banyak Kiai NU yang mendoakan Ketua Umum Partai Gerindra menjadi presiden.

Seperti yang diungkapkan Ketua PWNU Sumsel, KH Amiruddin Nahrawi mengajak seluruh peserta untuk membacakan surat Al-Fatihah agar Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjadi presiden saat Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Palembang, Sumsel, Jumat (15/7/2022), lalu.

Menurut Anwar Sadad, doa tersebut tulus karena melihat sosok Prabowo Subianto yang sangat layak memimpin Indonesia pasca kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Itu doa yang tulus, karena Pak Prabowo saya kira menjadi sosok, bahkan satu-satunya yang paling mampu memimpin Indonesia pasca kepemimpinan Pak Jokowi,” kata Politikus yang juga keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan itu.

Sadad menjelaskan tidak hanya di Ketua PWNU Sumsel yang mendoakan Prabowo presiden, tapi banyak ulama terutama di Jawa Timur mendoakan Menteri Pertahanan tersebut menjadi suksesor Jokowi.

“Banyak yang menitipkan doa Pak Prabowo menjadi presiden. Apalagi kita semua tahu, Pak Prabowo sosok yang dekat dengan ulama, dan selalu mendengar masukan para ulama,” katanya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengungkapkan, pengalaman Prabowo dalam memimpin organisasi hingga menjadi abdi negara tidak perlu diragukan.

“Kinerja Pak Prabowo itu terbaik sebagai menteri, saya kira memang sudah saatnya beliau memimpin Indonesia 2024 mendatang,” katanya.

Pria yang masuk Bursa Cagub Jatim 2024 ini menambahkan, melihat elektabilitas Prabowo di sejumlah survei, ia yakin peluang Prabowo untuk menjadi Presiden semakin terbuka lebar.

“Melihat survei, angka elektabilitasnya juga tinggi. Dan yang terpenting, restu ulama, kiai untuk Pak Prabowo tentu melapangkan jalan beliau menjadi the next presiden,” tandasnya.

Menurutnya, komunikasi yang dibangun Prabowo dengan warga NU selama ini bersifat alami, apa adanya, jauh dari kesan sebagai trik untuk menarik perhatian atau gimik. Hal itu Sadad rasakan dalam beberapa kali mendampingi Prabowo sowan ke kiai-kiai NU.

“Dalam beberapa kali kesempatan mendampingi beliau dalam kunjungannya ke kiai-kiai NU di Jatim, saya menyaksikan bahwa sudah ada koneksi kultural yang terbangun sejak lama,” ucapnya. Zal

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry