Dr Mif (kiri) saat bersama Habib Syeikh.

SURABAYA | duta.co —  Jagad NU telah kehilangan seorang tokoh yang menggagas berdirinya NU cabang luar negeri. Luar biasa, beliau kapundut di tengah salat tahajud. “Sebuah perpisahan yang sangat indah, kembali menghadapi Allah swt. di saat salat tahajud,” demikian komentar warganet di grup nahdliyin, Sabtu (10/7/21).

Nama Dr KH Miftahurrohim Syarkun,  sudah tidak asing di kalangan nahdliyin. Tepatnya pada sekitar tahun 97-98, lelaki yang akrab dipanggil dengan Cak Mif, alumni Madrasatul Quran Tebuireng itu, mendapat tugas mengajar tahfidz di Malaysia.

Bersama para aktivis, beliau menggagas berdirinya NU di Malaysia. Beliau merasa punya tanggungjawab agar NU dan ajarannya berkembang di seluruh dunia. “Obsesinya agar ajaran mbah Hasyim Asy’ari mewarnai pemikiran keislaman dunia Islam,” demikian yang sering disampaikan para sahabat karibnya.

Maka, beliau memulai menggagas berdirinya NU di tingkat global, mengajak warga Indonesia yang ada di Malaysia. Ini  Perjuangan sangat berat dan akhirnya menemukan partner sembilan orang diantarnya KH Nasihin, Ustad Mustafa Thabrani, Mislahuddin Jawahur pelajar UKM, Ustad Mahmud dan Mukhlas Syarkun yang dikenal dengan team sembilan.

Kemudian dideklarasikan berdiri cabang  istimewa PCI NU pertama. Dan selanjutnya beliau menghadap Gus Dur di Kantor PBNU, mengutarakan gagasannya dan Gus Dur merestuinya.

Setelah kepemimpinan Gus Dur di PBNU digantikan KH Hasyim Muzadi, beliau bersama KH Hasyim melanjutkan perjuangan mendirikan NU di berbagai belahan dunia dan alhumdulillah kini telah ada 150 cabang.

Beliau kemudian menjadi wakil rektor UNHASY dan bersama Gus Solah (almaghfurlah KH Salahuddin Wahid) mendirikan pusat pemikiran Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari. Kita doakan semoga khilafnya diampuni dan segala kebaikannya diterima disisiNya Amien. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry