Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan mengajak Gubernur Khofifah dan beberapa Ketua Osis dari SMA sederajad untuk foto bersama di sela acara Deklarasi Anti Kerusuhan dan Radikalisme di GedunG Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (16/10). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Teknologi  sudah menyatu dengan jiwa-jiwa anak muda Indonesia. Teknologi jika tidak dimanfaatkan dan diarahkan ke hal positif maka akan menjadi boomerang bagi penggunanya.

Karena itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan mengajak para ketua OSIS yang hadir dalam acara Deklarasi  Anti Kerusuhan dan Radikalisme di Mapolda, Rabu (16/10) untuk menggunakan teknologi secara bijak.

Bahkan orang nomor satu di kepolisian Jawa Timur itu meminta ratusan Ketua OSIS yang hadir dari SMA sederajad di seluruh Jawa Timur itu untuk menyontoh para start up bidang teknologi yang sudah terkenal. Seperti pemilik Gojek Nadiem Makarim dan Ruang Guru Belva Devara.

“Indonesia itu hebat-hebat. Aplikasi global banyak diciptakan oleh orang-orang Indonesia. Makanya harus muncul kreativitas bidang teknologi seperti Gojek dan Ruang Guru,” ujar Luki.

Acara yang dihadiri jajaran petinggi dari Angkatan Laut dan Darat, Forkopinda serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa itu memang ingin mengajak anak-anak muda untuk bisa menjaga Jawa Timur aman, tenteram dan damai.

“Tolak narkoba, tolak radikalisme, kerusuhan dan hal negatif lain. Coba untuk bisa melakukan hal-hal yang positif,” tandas Luki.

Deklarasi itu, diawali dengan aksi memberikan tanda tangan oleh para siswa dan para pejabat. Juga digelar pembacaan Deklarasi Anti Anarkisme Jogo Jawa Timur oleh perwakilan siswa dan siswi oleh Ketua SMA dan SMK Jatim.

Dalam kegiatan ini juga terdapat  pameran produk dari SMK, sosialisi masuk TNI dan POLRI, serta sosialisi pencegahan narkoba bagi siswa SMA dan SMK. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Luki Hermawan juga menekankan bahwa pelajar juga harus memahami dan memilah berita dan isu yang beredar.

Perwakilan pelajar yang hadir, Erio Agustia Rachman, Wakil Ketua Osis SMAN 2 Bangkalan mengatakan bahwa dengan acara ini memiliki dampak yang baik dan besar bagi siswa siswi.

“Dengan acara ini kita bisa mendeklarasikan diri untuk berperang melawan radikalisme DNA anarkisme. Harapan nya agar yang diundang banyak tidak hanya sebagian, karena kegiatan ini bisa meneguhkan hati para pelajar melawan radikalisme dan anarkisme,” ungkap  Erio.

Terkait isu anarkisme dan demo pelajar, Erio pun mengatakan bahwa porsi pelajar tidak untuk turun ke jalan melalui demo anarkis. Tetapi penting bagi pelajar untuk berani mengadakan komunikasi yang lebih santun.

“Memang penting pelajar punya aspirasi politik. Tapi tidak harus dengan jalan anarki, kita bisa melakukan diskusi dengan sekolah lain dan komunikasi yang lebih santun dengan DPR. Memang tidak mudah suara pelajar untuk didengar tapi kalau kita pilih jalan anarki akan memakan korban, dan itu tidak baik,” ungkap Erio.

Pandangannya sebagai pelajar, Erio mengatakan untuk lebih baik perbaiki masalah kecil terlebih dahulu. Seperti mengenal dan memperbaiki masalah diri sendiri, masalah kelas, hingga masalah sekolah.

“Kalau kita bisa memimpin diri sendiri, nanti kita akan bisa memimpin orang lain. Saat ini yang penting sebagai pelajar adalah Stop bullying, saling menghargai antar teman, jaga rasa persaudaraan. jangan hanya dilingkungan anak sekolah tapi juga di masyarakat,” pungkasnya.  end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry