Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Bakrie MSi saat menyampaikan sambutannya.

MALANG | duta.co – Mengusung tema ‘Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya’ Universitas Islam Malang (Unisma) hari ini menerima sejumlah mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (Inbound) Kemendikbudristek. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri. M.Si, mengaku sangat menyambut baik kehadiran para peserta pertukaran mahasiswa Inbound di Unisma. Menurutnya, sebagai kampus multikultural, Unisma selalu membuka pintu lebar-lebar bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ingin menempuh studinya di Unisma melalui program pertukaran mahasiswa merdeka.

Menurutnya, walaupun berlabel Islam, tapi Unisma merupakan kampus multikutural sesuai dengan Islam sebagai rahmatan lilalamin. Terbukti, Unisma memiliki mahasiswa berjumlah sekitar 16 ribu orang yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Bahkan beberapa mahasiswa Unisma juga berasal dari luar negeri.

“Sebagai multikultur, Unisma memiliki mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Berbeda agama, berbeda suku, berbeda etnis, adat istiadat, berbeda daerah bahkan berbeda negara. Tapi semua bergabung dan menjadi satu di kampus Unisma,” ungkapnya.

Disampaikan Prof Maskuri, semua mahasiswa yang berada di Unisma adalah mahasiswa Unisma. Karena itu tolong mahasiswa dari berbagai daerah ini nanti didampingi agar mereka familiar dengan kampus Unisma dan mereka tidak merasa asing ketika mereka sudah bergabung dengan Unisma karena mereka sudah menjadi bagian dari Unisma.

“Jangan minder meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tapi kita tetap satu karena Unisma adalah kampus multikultur,” tuturnya. Mereka nanti juga bisa memanfaatkan semua fasilitas yang ada di Unisma seperti perputakaan dan laboratorium semua bisa diakses,” tandasnya.

Sementara itu Wakil Rektor Unisma Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Junaidi.M.Pd.,Ph.D menyebutkan ada 34 mahasiswa peserta pertukaran mahasiswa MBKM dalam negeri segmen modul nusantara yang berasal dari berbgai perguruan tinggi di Indonesia. Menurutnya sebagai bagian dari program pertukaran mahasiswa dalam negeri khusus modul nusantara ini diarahkan kepada upaya meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas dan solidaritas.

“Sekaligus wadah perekat mahasiswa seluruh Indonesia melalui pembelajaran antar budaya dan juga memberikan pengalaman tentang Kebhinekaan,” pungkasnya. (dah)