SURABAYA | duta.co – Kehadiran Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Hudiyono di acara LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang menolak calon Sekdaprov Jatim, Adhi Karyono dinilai pakar perlu teguran dari pimpinan.

“Perlu teguran. Birokrat sejauh mungkin bisa profesional tanpa harus melibatkan diri terlalu jauh dalam kegiatan politik,” kata Pakar Politik , Surokim Abdussalam, Senin (11/4/2022).

Lanjut Surokim, birokrat harus super hati-hati menerima undangan menghadiri acara diskusi politik, bahkan sering super protektif dan mewakilkan pada pejabat lainnya.

“Jarang ada yang berani hadir dalam acara nyerempet-nyerempet politik ngeri-ngeri sedap begitu. Makanya ini tidak biasa dan rasanya juga bukan kebetulan. Faktanya beliau hadir dan mengisi acara sesuai kapasitasnya,” kata Surokim.

Tandas Surokim, kehadiran Hudiyono di acara MAKI tak biasa dan tak lazim. Apalagi acaranya gamblang menolak salah satu calon Sekdaprov

“Ini tidak biasa, rasanya juga bukan kebetulan. Saya pikir ada sesuatu di balik itu semua. Jika berdalih yang bersangkutan tidak tahu acara faktualnya, rasanya juga tidak masuk akal. Birokrat kita lho selama ini jago kalau urusan menghindar acara diskusi,” kata

Seperti diberitakan sebelumnya, Hudiyono hadir di acara LSM MAKI yang menggelar konferensi pers menolak calon Sekdaprov Jatim, Adhi Karyono, Jumat (8/4/2022).

Hudiyono berdalih, kehadirannya tidak terkait dengan konferensi pers MAKI tapi atas undangan Ketua LSM MAKI Korwil Jatim, Heru Satriyo. Mantan Pj Bupati Sidoarjo datang saat buka puasa bahkan ikut buka bersama (bukber).

Usai bukber, Hudiyono lantas memanfaatkan kehadirannya untuk sosialisasi program pemerintah terkait migrasi televisi dari analog ke digital.

“Saya mohon bantuan kepada teman-teman media berkaitan dengan kebijakan pemerintah, berkaitan dengan perpindahan televisi dari analog ke digital,” katanya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry