SIAP HUNI: Proses finishing pembangunan rumah beton Puri Kokoh di Mojokerto, dengan segmen pasar menengah bawah. (duta.co/dok)
SIAP HUNI: Proses finishing pembangunan rumah beton Puri Kokoh di Mojokerto, dengan segmen pasar menengah bawah. (duta.co/dok)

SURABAYA |duta.co- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) Mikro untuk masyarakat berpendapatan di bawah Rp4,5 juta pada bulan ini. Perum Perumnas pun diberi tugas dalam menentukan lokasi perumahan yang akan bisa menjadi menerima memanfaatkan fasilitas ini.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengaku pihaknya bersama Bank BTN dan para pengembang yang terlibat kerja sama ini akan berbagi risiko jika suatu saat angsuran dari KPR Mikro sektor ini macet. Jika terjadi, maka pihaknya akan melakukan take over sehingga tidak akan mengganggu kinerja perseroan.

“Take over kayak developer, Perumnas. Periode tertentu tanggung jawab developer, periode setelahnya dimasukkan ke asuransi,” ujarnya, Rabu (18/1/2017).

Dia menerangkan, pangsa pasar perumahan untuk sektor informal tidak berbeda dengan perumahan pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah skema dalam pemberian KPR-nya. “Sebetulnya mendorong supaya fasilitas pembiayaan menjangkau semaksimum mungkin mereka-mereka yang belum punya rumah. Bagaimana pun mereka juga punya daya beli. Dan kebanyakan kan dari mereka yang enggak punya slip gaji,” tuturnya.

Saat ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah. Backlog tahun ini diprediksikan mencapai angka 15 juta unit dan akan terus bertambah seiring bertambahnya penduduk. Sementara pasokan rumah menengah bawah untuk masyarakat tidak memadai. Karena banyak pengembang yang tidak mau membangun rumah murah untuk masyarakat menengah bawah. (imm)

 

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry