Moh Indrawan Husairi, Pengamat Tenaga Kerja dan Bendahara PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Moh Indrawan Husairi, Pengamat Tenaga Kerja dan Bendahara PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (2017-2022), memberikan jurus khusus bagi pemuda dalam menghadapi lapangan pekerjaan. Dikatakan, tahun 2023, pekerjaan begitu dinamis. Karena itu, pemuda harus memahami dan mengerti cara menghadapinya.

“Tahun 2023 ini pekerjaan akan sangat dinamis, ada prediksi ancaman resesi dan pelambatan ekonomi secara global. Tahun 2022 lalu, sinyal pelambatan ekonomi dan berbagai dinamika telah terjadi, khususnya aspek pasca pandemi, lalu konflik Rusia-Ukraina. Perang di kawasan Eropa Timur, ini mengakibatkan terganggunya supply chain secara global, juga terkait dengan energi dan bahan pangan,” jelasnya.

Lalu, tambah Indrawan, di Indonesia, pelambatan ekonomi juga terjadi dengan berbagai konteksnya, terutama berdampak pada jumlah lapangan pekerjaan serta serapan tenaga kerja yang dibutuhkan. “Ancaman resesi juga menjadi tantangan di tahun 2023. Pemuda-pemuda Indonesia khususnya, dan sektor pekerja secara umum, harus bersiap menghadapi ini,” tegasnya.

Terkait prediksi 2023, ia menyuguhkan jurus khusus bagi pemuda Indonesia. Setidaknya harus siap dengan dinamika pekerjaan, harus siap update skills, menambah kecakapan kerja, memperluas network dan berinvestasi dalam platform yang aman. Serta, meningkatkan kecakapan komunikasi, agile, dan menguatkan mental agar tahan dalam situasi apapun. “Ini penting agar pemuda kita punya resiliensi (kemampuan individu) menghadapi ancaman resesi tahun 2023,” tambahnya.

Di antara lembaga non-formal yang bisa mendukung pemuda untuk menghadapi ancaman resesi, adalah pesantren. Sekarang ini, pesantren sudah mulai punya infrastruktur sosial dan modal untuk mengembangkan entrepreneurship, bahkan socialpreneur.

”Ini gerakan yang bagus, apalagi ada BLK-BLK (Badan Latihan Kerja) komunitas berbasis di pesantren, dengan pelatihan skills, hingga penciptaan produk. Pesantren bisa menjadi salah satu pilar penopang ekonomi, yang  bersama-sama pilar lain, menahan tantangan resesi di Indonesia,” pungkasnya. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry