TANGKAL HOAX: Ketua FWP dan Rektor IAIN Madura saat menunjukkan surat MoU yang telah ditandatangani. Duta.co/Habib

PAMEKASAN | duta.co – Rektor Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN Madura) bekerjasama dengan Forum Wartawan Pamekasan untuk mengajar jurnalistik di Kampus setempat. Kerjasama diantandai dengan penandatanganan MoU antara rektor IAIN Madura dengan Forum Wartawan Pamekasan bertempat di aula rektor setempat.

Dalam acara tersebut dihadiri rektor IAIN Madura Dr. H. Mohammad Kosim, wakil rektor I IAIN Madura Dr. H. Nur Hasan, Kasubag Humas Mustajab serta dihadiri sejumlah wartawan yang tergabung dalam forum wartawan Pamekasan.

Dr. H. Mohammad Kosim, rektor IAIN Madura ini menjelaskan nanti wartawan Goes To Campus ini bakal membidik mahasiswa dalam bidang jurnalistik.

“Jadi nanti wartawan mengajar mahasiswa seputar jurnalistik dan prinsip jurnalistik yang bisa digunakan menangkal hoak,” kata Kosim, Selasa (29/3/2022).

Aktivis PMII tersebut juga mengatakan bahwa diadakannya kegiatan ini agar mahasiswa terlatih menulis kreatif berdasarkan fakta dan cerdas bermedia sosial.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa dengan adanya kerjasama ini nanti mahasiswa bisa pandai dalam setiap membuat laporan kegiatan yang ada di Kampus setempat.

“Salah satu yang tidak bisa ditawar dalam jurnalistik adalah fakta. Nah, jika kita seperti jurnalis dalam dalam mengkonsumsi informasi yang mencari fakta, maka kita tidak akan termakan oleh hoaks,” ungkap Dr. H. Mohammad Kosim.

Ketua FWP Ongky Arista mengatakan bahwa nanti wartawan cetak, televisi, online radio nanti akan mengajar mahasiswa bagaimana bisa menjadi penulis yang handal.

“Jadi mahasiswa belajar jurnalistik untuk berdiskusi merumuskan kegiatan untuk melawan berita palsu dalam program wartawan Goes To Campus,” ungkapnya.

Pria kelahiran Sumenep tersebut menjelaskan, bagaimanapun revolusi digital memiliki wajah buruk. Tak sedikit informasi palsu maupun ujaran kebencian menyebar di berbagai platform media sosial.

Ongky Arista, panggilan Ongky menjelaskan bahwa cara menangkal hoax dengan pendekatan jurnalistik ala 5 W1H itu efektif untuk melawan sebaran berita palsu.

“Jadi para mahasiswa belajar memahami pendekatan jurnalistik yang tidak langsung percaya atas setiap informasi yang diterima. Artinya pembaca itu harus bisa mengetahui sumber berita itu dari mana dan siapa yang berkomentar,” pungkasnya. bib