2019 Air Bersih Sulit. Sampai Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati kepada Penanggungjawab Kepala Desa Kebon Agung, Buamir pada Apel Pemberian Sumbangan Air Bersih di Lapas Kelas I Surabaya Rabu, (16/10/2019)

Surabaya – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono mengatakan, berdasarkan analisa Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau sudah mulai terjadi di sejumlah daerah. Puncaknya pada Agustus mendatang.

“Bulan Juli kemarau baru merata pada 31 Kabupaten/Kota. Sementara itu untuk puncak kemarau terjadi pada bulan Agustus mendatang,” ujar Suban, Minggu (12/7/2020).

Tujuh wilayah yakni Situbondo, Probolinggo, Banyuwangi, Ponorogo, Bangkalan, Pacitan dan Magetan bahkan sudah merasakannya sejak April 2020 lalu.

Ia pun mengaku telah mengantisipasi sejumlah dampak yang akan terjadi pada musim kemarau tahun ini. Salah satunya kekeringan dan kebakaran lahan.

Karena itu, kata dia, berbagai langkah mulai jangka panjang, menengah dan pendek disiapkan. Untuk jangka panjang, pihaknya saat ini tengah berupaya menurunkan hotspot atau titik panas. Sedangkan jangka pendek dengan membuat tandon air untuk menjaga suplai.

Droping atau pengiriman air, menurut Suban masih menjadi langkah efektif dalam mengatasi kekeringan di kemarau tahun ini secara cepat. Sembari terus menyiapkan waduk dan sumur bor sebagai langkah jangka menengah. “Jangka menengahnya yang bisa dilakukan yakni dengan membuat waduk dan membuat sumur bor,” terangnya.

Selain menyiapkan langkah jangka pandang, menengah dan pendek, Suban menyebutkan, rapat kordinasi dengan BPBD kabupaten/kota juga terus dilakukan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

“Pemerintah Provinsi hanya memberi bantuan, sifatnya pendampingan dan mensuport Kabupaten/Kota. Seharusnya penanganan bencana dilakukan secara pentahelix, bersama-sama dan gotong royong,” terangnya.

Berdasarkan data BPBD Jatim 2019, setidaknya ada 31 Kabupaten/Kota, 236 Kecamatan, 798 Desa dan Kelurahan yang terdampak kekeringan.

BPBD Jatim menyalurkan air bersih sebanyak 186.750.000 liter untuk mengatasi kemarau tahun lalu. “Bahkan di 2019 ada tiga Kota yang tidak pernah terdampak kekeringan, tapi malah terdampak. Ketiganya adalah Kota Madiun, Kediri dan Blitar,” tandasnya. (Zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry