Petugas saat melakukan sidak jasa penyeberangan perahu atau tambangan yang menghubungkan Kelurahan Manisrenggo dengan Desa Bulusan, Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.

KEDIRI | duta.co – Munculnya informasi akan membludaknya masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan perahu imbas penutupan jembatan Bandar Ngalim, Kota Kediri, berpotensi akan bermunculan jasa penyeberangan perahu atau tambangan dadakan.

Dari sini, petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan BPBD Kota Kediri, melakukan pengecekan tempat jasa penyeberangan perahu atau tambangan yang menghubungkan Kelurahan Manisrenggo dengan Desa Bulusan, Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Selasa (27/9/2022).

Kepala Sat Pol PP Kota Kediri, Eko Lukmono, mengatakan, pengecekan dilakukan, setelah petugas mendapatkan informasi bahwa membludaknya masyarakat menggunakan jasa penyeberangan perahu tersebut imbas jembatan Bandar Ngalim ditutup.

“Petugas melakukan pengecekan pada keselamatan jiwa masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan perahu atau tambangan,” kata Eko.

Menurutnya, memang kenaikan jumlah pengguna jasa penyeberangan perahu terjadi peningkatan saat penutupuan hari pertama jembatan Ngalim, Minggu lalu (25/9) yang mencapai 100 persen.

“Kami tekankan dan mengimbau, agar perahu tambangan dengan kapasitas 15-20 sepeda motor agar tidak ditambah lagi. Untuk itu, kami menempatkan personel di lokasi utamanya saat berangkat sekolah dan pulang sekolah mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” urai Eko

Ketika ditanya potensi munculnya jasa penyeberangan atau tambangan yang disinyalir membludak, pihaknya masih menunggu intruksi lebih lanjut. Dan, semuanya menjadi ranah Dinas Perhubungan terkait hal tersebut.

“Pastinya masih dibahas dan dirapatkan menyikapi potensi membludaknya jasa penyeberangan atau tambangan,” pungkasnya. (bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry