Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (baju abu-abu) memimpin sidak pasar dan mamin. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Dua hari menjelang natal tahun 2021, Kamis (23/12/2021), Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar sidak pasar, makanan dan minuman (mamin). Sidak dilakukan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan-bahan pokok serta kemungkinan adanya mamin kadaluwarsa atau rusak yang biasa beredar di pasaran menjelang natal dan tahun baru (nataru).

Sidak dipimpin langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Gaguk Tri Prasetyo. Selain dari unsur TNI, Polri, dan Kejaksaan, turut serta dalam sidak tersebut sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Mojokerto.

Sebelum sidak, peserta sidak berkumpul di pendopo Pemkot Mojokerto untuk mendapat arahan. Sejumlah titik yang menjadi sasaran sidak di antaranya pasar Rest Area Gunung Gedangan, swalayan Sanrio, dan pasar induk Tanjunganyar.

Di pasar rest area, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Pedangan menggelar pasar murah. Cabe yang harga dipasaran melejit hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram dijual dengan harga Rp 5 ribu per seperempat kilogram. Akibatnya pembeli saling berebut untuk mendapatkan cabe murah.

Usai sidak, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, sidak pasar dan mamin merupakan agenda rutin yang dilakukan Tim Pengengendali Inflasi Daerah (TPID) menjelang hari-hari besar untuk memantau ketersediaan dan harga bahan-bahan pokok.

“Yang menjadi isu pada satu minggu terakhir ini kan kenaikan cabe rawit. Makanya pemkot melakukan upaya melalui dinas terkait memberikan subsidi harga cabe melalui pasar murah di rest area Gunung Gedangan,” katanya.

Sedangkan untuk minyak goreng sudah terjadi penurunan harga dibandingkan dengan minggu lalu. “Alhamdulillah hari ini minyak goreng harganya sudah turun di kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu untuk kemasan 2 liter. Padahal minggu lalu harganya cukup tinggi mencapai Rp 48 ribu,” ujarnya.

Dalam sidak kali ini tidak ditemukan adanya mamin kadaluwarsa maupun rusak kemasannya. “Sidak dan pembinaan yang rutin dilakukan membuahkan hasil. Sehingga sidak kali ini tidak ditemukan adanya mamin kadaluwarsa maupun rusak,” ungkapnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kerapkali ditemukan adanya mamin kadaluwarsa dan kemasan rusak.

Terkait ketersediaan bahan-bahan pokok menjelang Nataru, ditandaskan bahwa ketersediaan bahan-bahan pokok cukup. “Menjelang nataru, bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, daging, ayam dan lainnya tersedia cukup meski ada sedikit fluktuasi harga,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry