BOJONEGORO | duta.co – Jelang Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 342, yakni tepat 20 Oktober 2019. Untuk menyambut ulang tahunnya, di Sabtu (19/10/2019) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, buang sengkolo atau buang sial di berkobarnya jago merah di Wisata Khayangan Api Abadi Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem. Sekaligus diacara tersebut dilakukan pengambilan api untuk acara Grebeg Berkah.
Buang sengkolo, dalam prosesinya, dilakukan 23 waranggana (penari tayub:Red) yang beraksi dalam Tari Gambyong dan mengitari kobaran Khayangan Api sebanyak tiga kali. Di pojok lokasi itu waranggana menyerahkan pusaka dan meletakkan sesaji.
Ratusan warga memadati sekitar Khayangan Api, turut khidmad mengikuti prosesi yang diiringi gending wani wani, eling eling dan gunungsari. Buang sengkolo yang dilempar waranggana melalui juru kunci lokasi di kobaran khayangan api, diantaranya kepala ayam, sayap ayam dan cakar ayam.
“Ritual buang sengkola sama dengan Ritual buang sial, Mungkin dalam hidup mengalami segala macam kesialan atau gangguan. Maka disarankan untuk melakukan sebuah ritual buang sial. Ritual ini adalah salah satu sarana menghilangkan energi negatit. Semoga di usia ke 342 ini Bojonegoro semakin jaya dan semua warganya tentram dan sejahtera,” kata Eko Prasetyo dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro.
Mewakili bupati dan wakil bupati, Camat Ngasem Waji dan perangkat desa setempat mengikuti prosesi ritual hingga selesai. Akhir prosesi dilakukan doa bersama meminta perlindungan Allah SWT untuk kejayaan Bojonegoro.
Kemudian kirab api abadi dari Kahyangan Api dilakukan pelari gabungan dari satu peleton Polres, Brimob dan atlet Bojonegoro. Api dikirab sejauh 30 KM ke Pendopo Malwopati Kantor Bupati Bojonegoro.
“Puncaknya nanti malam dalam acara Grebeg Berkah bersama ribuan warga di Alun Alun kota,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Masirin. rno
