PROBOLINGGO | duta.co – Kondisi jalan di jalur pantura di kawasan Probolinggo mengalami kerusakan cukup parah dan banyak yang berlubang. Kondisi ini rawan terjadi kecelakaan dan kemacetan.
Untuk menghindari hal itu, aparat kepolisian setempat, Rabu (1/2), sempat menghentikan truk-truk agar menepi selama 75 menit agar arus lalu lintas lancar. Karena di pagi hari, jalur pantura dari Kecamatan Dringu hingga Kecamatan Pajarakan menjadi jalur prioritas para pegawai kantoran, PNS dan pelajar.
Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Tri Nuartiko mengatakan, tiap pagi arus lalu lintas di jalur tersebut sangat padat. “Lubang-lubang di jalan itu sangat berbahaya. Syukur, strategi (melarang sementara truk melintas di pagi hari) itu bisa mengurangi kemacetan. Truk-truk besar kami tepikan 1 jam 15 menit, kecuali truk BBM dan susu,” katanya.
Dari pantauan Satlantas Polres Probolinggo, lanjut Tri, jalur Pantura dari Kecamatan Dringu hingga Kecamatan Pajarakan terdapat 270 lubang lebih, dengan kedalaman bervariasi. Lubang-lubang itu sangat berbahaya sehingga pengendara harus lebih waspada.
Apalagi, di musim penghujan ini membuat lubang semakin parah. “Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati. Meski berupaya menghindari lubang, pengendara harus tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kalau menyalip di marka pajang, tetap kami tilang,” jelasnya.
Dalam pantauan DUTA di lapangan, lubang-lubang tersebut mulai terlihat cukup parah sejak sebulan terakhir. Banyak mobil dan motor dari arah Dringu ke Pajarakan melaju di tengah jalan menghindari lubang. Mereka terpaksa melanggar marka karena lubang-lubang itu dalam dan membahayakan.
“Lubangnya dalam-dalam dan lebar, terutama di Karangpranti, Pajarakan. Konsentrasi terpecah. Saya fokus menghindari lubang dan pergerakan kendaraan di sekitar. Lubang ini sangat mengganggu,” kata Fauzi, pengendara yang sering melewati jalur tersebut.
Keberadaan lubang-lubang itu pernah mengakibatkan kecelakaan. Namun, Fauzi tidak hafal persis jumlahnya. afa
