SLG : Monumen Simpang Lima Gumul merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kediri (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co– Keberadaan Simpang Lima Gumul (SLG) sejatinya merupakan sebuah persimpangan jalan yang menjadi titik pertemuan lima ruas jalan. Pada kawasan simpang ini, dibangun sebuah monumen indah yang megah dengan desain arsitektural yang terinspirasi dari Monumen L’Archde Triomphe di Paris.

Dijelaskan Kabag Umum Pemerintah Kabupaten Kediri, Mustika, bahwa pihaknya terus melakukan perawatan dan perbaikan, ditemui saat meninjau lokasi, pada Senin (27/11)

Monumen ini terkenal dengan sebutan Monumen SLS,  hingga kini menjadi ikon wisata di kawasan tersebut yang selalu ramai dikunjungi. Keberadaannya di Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, dulu akrab disebut Proliman Gumul mempertemukan lima ruas jalan menuju Kecamatan Pare, Pagu, Plosoklaten, Gampengrejo, dan Kecamatan Pesantren masuk wilayah Kota Kediri.

Ditambahkan Mustika, bahwa monumen ini memiliki luas sebesar 804 meter persegi, berketinggian hingga 25 meter, pada lantai dasar, bisa dijumpai tiga buah tiang tumpuan setinggi tiga meter. Uniknya, angka ini merujuk pada hari lahirnya Kabupaten Kediri, yaitu tanggal 25 Maret Tahun 804 Masehi.

“Pembangunan monumen ini dimulai sejak Tahun 2003 hasil prakarsa Bupati Kediri, Ir. H. Sutrisno dan memang ditargetkan sebagai salah satu sentra ekonomi baru sekaligus ikon Kabupaten Kediri. Arca Ganesha pada setiap sisi monumen ini, merupakan simbol atas pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan, penolak bala dan pelindung. Selain itu, terdapat pahatan-pahatan relief yang menceritakan sejarah Kabupaten Kediri,” tuturnya.

Terdapat 16 gambar yang terpahat di sana, 9 diantaranya menggambarkan seni dan budaya Kediri. Kemudian pada ruang dalam monumen, terdapat tempat pertemuan berada di gedung utama. Pada lantai atasnya, ada sebuah auditorium dan mini market yang menjual suvenir di lantai bawahnya. Selain itu, terdapat ruang serba guna di basement gedung.

Satu hal yang menarik perhatian pengunjung, terdapat areal parkir yang menghubungkan monumen, setelah pengunjung melewati terowongan bawah tanah.

“Rasanya, para pengunjung tidak akan melewatkan untuk mengabadikan dengan kamera maupun handphone, atas keindahan bangunan monumen,” imbuh plt Kepala DKP Pemerintah Kabupaten Kediri ini. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry