ITTelkom Surabaya kembali mengadakan program pengabdian masyarakat di Kota Surabaya tepatnya di Kampung Songo Simomulyo Baru (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – ITTelkom Surabaya kembali mengadakan program pengabdian masyarakat di Kota Surabaya. Kegiatan yang berlangsung di Kampung Songo Simomulyo Baru, Surabaya ini digelar pada Rabu 16 November 2022 lalu dilatarbelakangi untuk memperdayakan mitra kampus dengan memperkuat jenis produk mitra.

“Kampung Songo ini merupakan mitra kampus, sementara pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan masyarakat Kampung Songo.” Jelas Dimas Adiputra selaku ketua pelaksana kegiatan sekaligus dosen teknik elektro.

Mengembangkan sistem otomasi hidroponik berbasis Internet of Things (IoT) sebagai upaya ketahanan pangan dan objek wisata edukasi Kampung Songo Simomulyo Baru Surabaya sebagai fokus kegiatan masyarakat ini ditangani langsung oleh tiga dosen ITTelkom Surabaya Dimas Adiputra B.Sc., M.Phil., Ph.D (teknik elektro), Titus Kristanto A.Md, S.Kom, M.Kom (dosen rekayasa perangkat lunak), dan Abduh sayid albana S.T., M.Sc, M.T, Ph.D (dosen teknik industri).

Tak lupa juga mengikut sertakan mahasiswa yang terdiri dari: Rizky Agung Prayogi (Rekayasa Perangkat lunak), Gilbert Wednestwo Samuel (Teknik Elektro), Syakira Andriyan (Teknik Elektro), Christian Jose Anto Kurniawan (Teknik Elektro), Era Anzha Naelil Munna (Teknik Industri), Nursyahjaya Ramadaniputra (Rekayasa Perangkat Lunak), dan M. SYARIF HIDAYATULLAH (Rekayasa Perangkat Lunak). Masing-masing dari mahasiswa tersebut memanfaatkan ilmu yang mereka dapat di bangku perkuliahan untuk mengerjakan alat inovasi dalam pengmas yang dilakukan.

Dewasa ini masalah ketahanan pangan menjadi sesuatu yang penting terlebih ketika badai pandemi COVID-19 menyerang, isu ketahanan pangan menjadi hal yang urgen karena asupan nutrisi yang cukup dan berkualitas adalah tuntutan dan usaha dalam menjaga kesehatan masyarakat. Sementara itu kegiatan bercocok tanam di perkotaan sulit untuk dilakukan karena minimnya kahan pertanian. Namun di Kampung Songo, masyarakat memberdayakan Urban Farming. Di ketua oleh Yaning Mustikaningrum (ketua PKK), pengembangan urban farming yang berfokus pada hidroponik telah dilakukan selama 9 tahun terakhir.

“Selama 9 tahun saya menggalakan Kampung Songo ini untuk menjadi kampung hijau meskipun berada di tengah kota. Kami galakan urban farming dengan metode hidroponik tidak hanya di halaman rumah bahkan di atap rumah. Namun kendala terjadi karena dalam pengelolaannya kami masih belum begitu telaten dalam memperhatikan kondisi tanaman.” Jelas Yaning.

Kesibukan masing-masing warga tentu melakukan perawatan secara cermat terhadap tanaman akan sulit. Disinilah permasalah ini dijawab tim pengembangan masyarakat ITTelkom Surabaya dengan menanamkan teknologi terkini yakni IoT dengan memanfaatkan energi terbarukan (matahari) dengan memasang panel surya.

“Selain menawarkan teknologi otomasi hidroponik berbasis IoT. Kami melihat bahwa Kampung Songo Simomulyo belum merumuskan produk-produk unggulan hidroponik dan suasana hijau kampung yang dapat dijual. Padahal, potensi kedua hal ini sangatlah besar untuk tidak dikembangkan. Perwujudan kampung wisata edukasi ini menjadi tantangan tersendiri terutama dari sisi pengelolaan bersama.” Ujar Dimas.

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan memasang IoT untuk mengendalikan nutrisi, suhu, hingga volume air ini serta keseluruhan peralatan yang mengikuti dilakukan sejak Juli hingga Desember 2022.

“Hari ini tidak hanya sekadar menyerahkan alat saja, kami memberikan penjelasan cara kerja alat melalui demo dan juga kami akan terus memantau bagaimana ke depannya.” Imbuh Dimas.

Bertepatan dengan acara penyerahan dilakukan, Kampung Songo juga turut serta dalam kompetisi Smart Urban City yang digelar oleh Kota Surabaya. Dari 500 kampung di seluruh Surabaya yang mengikuti, Kampung Songo berhasil masuk 75 besar kampung terbaik dan masih akan terus berlanjut untuk babak penyisihan selanjutnya. Imm