VIRAL : Wali Kota Mas Abu didampingi Abdu Hakim, anggota DPR RI Komisi X dan Imam Mohklas, kuasa hukum Shalfa (Ahmad Mafruchi / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Viral video di media sosial Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengusir tamu dari rumah dinas. Peristiwa dalam video yang berdurasi 48 detik itu terjadi pada Minggu kemarin usai acara jumpa pers, dibenarkan Kabag Humas, Apip Permana dalam pernyataannya siang tadi (04/12).

Kronologisnya, setelah selesai jumpa pers sekitar pukul 11.30 wib seluruh awak media meninggalkan lokasi. Tak berselang lama datang tamu yang mengatakan utusan dari KONI Jawa Timur dan Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Jawa Timur.

“Ya benar ada tamu dari KONI Jawa Timur dan Dispora Provinsi yang datang di rumah dinas walikota. Tamu itu yang akhirnya diketahui bernama Ansori dari Dispora Provinsi dan Nabil dari KONI Jatim. Awalnya Ansori dan Nabil akan berkunjung ke keluarga Shalfa, atlet senam yang dikeluarkan dari pelatnas Sea Game”, kata Apip.

Kedatangan Ansori di rumah dinas wali kota bermula dari pembicaraannya dengan Imam Muklas, kuasa Hukum keluarga Shalfa via telpon. Dalam pembicaraan itu kuasa hukum Imam Muklas mengatakan bahwa dia masih di rumah dinas. Akhirnya, Muklas minta izin walikota Mas Abu untuk memfasilitasi tempat bertemu dengan Ansori.

Gayung bersambut. Mas Abu memberi izin agar pertemuan antara Ansori dengan Muklas berserta keluarga Shalfa diadakan di rumah dinas. Sebelumnya, ketika jumpa pers, Mas Abu tidak mempermasalahkan dikeluarkannya Shalfa dari pelatnas. Selama memang sudah sesuai Standart Operasi Prosedur (SOP). Namun yang sangat memprihatikan alasan dikeluarkan dari Pelatnas karena soal “virginitas”.

Kejadiannya, saat Ansori mengatakan bahwa dia siap kalau persoalan Shalfa dibawa ke proses hukum. Kemudian dia mengatakan dihadapan forum yang dihadiri Shalfa berserta keluarga kalau Salfa sudah tidak perawan. Pernyataan Ansori tersebut menurut Mas Abu sangat tidak manusiawi disampaikan di depan Shalfa serta keluarga. Apalagi hasil rekam medis dikeluarkan RS Polda Bhayangkara, Shalfa masih virgin dan tuduhan itu membuat Shalfa pingsan.

Sebelum kejadian itu, amanah Gubernur Khofifah agar Pemerintah Provinsi  segera menugaskan orang untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Seandainya tuduhan “virginitas” tidak benar maka segera minta maaf kepada Shalfa dan keluarganya. Ternyata amanat Gubernur tidak dijalankan oleh Ansori. Kejadian itu berbuntut diusirnya tamu dari rumah dinas. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry