HARMONI : Penyerahan penghargaan bertempat di Aula Dinas Pendidikan (humas / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Apresiasi diberikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada sejumlah OPD atas pelayanan yang mendapatkan nilai baik. Penghargaan ini diserahkan dalam acara Expose Penyampaian Monitoring Pelayanan Publik di Kota Kediri, Kamis (26/12) bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Untuk Kategori Kelurahan Berhasil diraih Kelurahan Mrican dengan nilai 2,92 dan Kelurahan Kampungdalem dengan nilai 2,84. Kategori Puskesmas Berhasil diraih Puskesmas Kota Wilayah Selatan dengan nilai 4,08 dan Puskesmas Kota Wilayah Utara dengan nilai 4,05. Untuk Kategori OPD Berhasil diraih RSUD Gambiran dengan nilai 4,11 dan Dispendukcapil dengan nilai 3,68.

Dalam sambutannya, wali kota menekankan kepada seluruh ASN agar memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini, pemerintah fokus dalam memanage Kota Kediri semakin lebih baik. Termasuk, bagaimana memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan tepat. “Saya melihat pelayanan itu seperti bagaimana kita ingin dilayani. Nah tolong itu diaplikasikan di instansi masing-masing. Kita harus keren dibandingkan daerah-daerah lain,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mas Abu ini juga meminta agar ASN mengenali kondisi Kota Kediri dan masyarakat yang dilayani. Dimana Kota Kediri ini tidak memiliki wilayah yang luas. Untuk memajukan daerah serta menumbuhkan perekonomiannya, harus dibuat sistem pelayanan yang baik di Kota Kediri.

“Pelayanan harus bagus, kotanya harus keren dan pluralismenya terjaga dengan baik. Jadi orang masuk ke Kediri merasa cozy . Kalau kita buka data statistik penduduk di Kota Kediri ini sebesar 75 hingga 80 persen adalah usia produktif. Artinya mereka ini pegang gadget bisa memperoleh layanan online. Nah untuk yang 25 persen ini manginginkan pelayanan konvensional. Jadi pelayanan manual harus bagus dan terus dibenahi,” jelasnya.

Mas Abu mengungkapkan bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah percepatan pelayanan. Karena sekarang masyarakat sangat aktif dan berharap pelayanan terbaik. Saat ini banyak masyarakat complain melalui sosial media. “Tolong tempatkan orang yang tepat untuk melayani. Mau tidak mau kita harus memaksa anggota kita untuk melayani dengan baik. Saat ini kita dengan masyarakat sudah tidak ada sekat. Kita musti malu kalau pelayanan kita buruk,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini Kepala Bagian Organisasi, Wahyu Kusuma Wardani menjelaskan sebelum Expose Penyampaian Monitoring Pelayanan Publik ini terlebih dulu telah dilakukan penilaian di 70 OPD layanan yang dibagi dalam tiga kategori. Yakni, kategori kelurahan, kategori puskesmas, dan kategori OPD. Penilaian dilakukan oleh tim yang terdiri dari akademisi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Kediri dalam rentan waktu tiga bulan.

“Kita mencoba memotret kondisi riil di lapangan. Dalam tiga bulan kita amati dua kali dengan dua personil berbeda. Kita nilai secara obyektif dengan 6 indikator penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2017 tentang pedoman penilaian unit pelayanan publik,” jelasnya.

Melalui penilaian itu, Wahyu berharap hasilnya bisa dijadikan rapor bagi OPD untuk membenahi atau meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. “Kami dari Bagian Organisasi tidak hanya memberikan penghargaan bagi yang sudah bagus. Kami juga akan memberikan penghargaan berupa pembinaan dan pendampingan kepada OPD yang mendapat nilai rendah di tahun 2020 nanti. Sehingga jaraknya tidak terlalu jauh antara yang baik dan yang rendah,” ungkapnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry