Keterangan foto harian terbit.

SURABAYA | duta.co –  Semua bertanya-tanya, seperti apa ‘dosa besar’ Anies Baswedan kepada Presiden Jokowi. Sampai-sampai ‘dendam kusumat’ mantan Walikota Solo itu tampak seperti di ubun-ubun.

“Kalau melihat Pak Anies, Pak Jokowi kok kayak mau muntah begitu. Ini membuat kita ingin tahu, apa dosa Pak Anies terhadap Pak Jokowi?” demikian tanya Ahmad Fahmi Ardiyansyah, aktvisi FORSOK (Forum Santri Anti Korupsi) kepada duta.co, Rabu (30/11/22).

Padahal, menurut Fahmi, nama Anies juga tidak ada dalam jajaran kasus korupsi. Pun upaya menyeret dia lewat Formula E, juga jauh panggang dari api. “Sampai-sampai mantan pimpinan KPK Saut Situmorang mengaku bingung. Pak Anies ini mau dikenakan pasal (tindak pidana korupsi) apa? Apa ini yang membuat Pak Jokowi jengkel setengah mati,” tegasnya.

Masih menurut Fahmi, kejadian di acara KAHMI tempo hari, sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan betapa politik itu kejam, dendam politik itu mengerikan. “Masak gegara ada Pak Anies, presiden emoh datang. Bahkan ada yang menyebutnya khawatir kalah pamor,” terangnya.

Sementara mantan Sekjen Relawan Pro Jokowi (Projo) Guntur Siregar, menilai Presiden Jokowi adalah sosok yang pendendam, hal itu untuk mengamini pendapat Rizal Ramli alias RR.

Buktinya, kata Guntur, Jokowi sampai memasang Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta yang ditudingnya untuk mempreteli kebijakan Anies Baswedan sebelumnya. “Apa salahnya Anies?,” tanyanya sebagaimana berita wartaekonomi.co.id.

Menurut Guntur, selama 5 tahun memimpin Ibu Kota, Anies sudah bekerja bagus dan maksimal. Tak ada keributan seperti masa kepemimpinan Ahok.

Maka, ia mengaku heran kenapa Jokowi begitu dendam kesumat dengan Anies, padahal sudah berjasa menjaga kondusifitas Jakarta sebagai pusat bisnis nasional.

Inikah Dosa Dia?

Diduga memuncaknya kejengkelan Presiden Jokowi kepada Anies, itu terkait dengan hasil P:ilkada DKI 2017.  Saat itu, Anies-Sandi mengalahkan (secara telak) pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Ia hanya memperoleh 2.351.438 suara atau 42,05 persen, sementara pasangan Anies-Sandi memperoleh 3.240.379 suara atau 57,95 persen. Bedanya memang sangat menyolok, 888.941 suara.

Jika benar soal ini, betapa ngeri dendam politik itu. Guntur menilai, kalau benar, berarti pada diri Jokowi tidak ada tanda tanda seorang negarawan. “Jokowi tidak ada tanda tanda sebagai seorang negarawan. Apa salah Anies terhadap Jokowi?” katanya kepada Harian Terbit.

Nah? Lanjut Guntur, di akhir jabatan mestinya jaga stabilitas.  “Masa Jokowi berkuasa itu sudah mau habis. Harusnya meninggalkan legacy yang adem. Contohlah presiden SBY di akhir-akhir kekuasaannya adem tenteram,” ujarnya.

Guntur lalu ingat cerita dari Panda Nababan. Dan, ini bisa membuat celaka negara. Bayangkan: “Kalau rakyat yang selama Jokowi berkuasa (10 tahun) merasa tertindas secara ekonomi dan politik boleh dendam tidak? Bang Panda musti bisa jawab juga pertanyaan rakyat ini,” paparnya. (berbagai sumber)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry