Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Amphuri Jatim, Mohammad Sufyan (kiri) bersama wakilnya Heliosa Soewianto saat memberikan keterangan pada media, Kamis (27/2/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Pengusaha travel umrah dan haji plus di Jawa Timur mengaku pusing karena kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menutup akses warga asing untuk umrah dan wisata Masjid Nabawi. Ini dilakukan karena merebaknya virus corona atau Covid-19 yang sudah mengguncangkan dunia.

Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia  (Amphuri) Jawa Timur menyadari kebijakan Arab Saudi. Namun Amphuri meminta penutupan itu tidak terlalu lama. Sehingga bisnis ini masih bisa berjalan normal kembali.

Karena diakui Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Amphuri Jatim, Mohammad Sufyan, kebijakan Arab Saudi bisa berdampak negatif terhadap bisnis travel umrah dan haji di Indonesia.

“Kita setiap hari itu memberangkatkan 1.700 hingga 1.800 jamaah dari seluruh Jawa Timur untuk umrah. Berapa uang berputar dari sana. Kalau dihentikan memang tidak ada kerugian jika pihak pendukung juga menyadari kebijakan ini dan tidak mengambil untung sendiri,” jelas Sufyan ketika ditemui di Surabaya, Kamis (27/2/2020).

Sufyan menyontohkan, untuk jamaah umrah ini, pihak travel minimal untuk seminggu atau sepuluh hari keberangkatan sudah melakukan pembayaran lunas atas beberapa hal penting. Terutama untuk biaya visa, tiket pesawat dan hotel. Jika penutupan ini, tidak membuat semua biaya itu hangus, bagi travel itu tidak menjadi masalah. Tapi, ketika biaya itu hangus, maka akan berdampak sangat buruk.

“Karena biaya paling mahal dari bisnis ini adalah tiket pesawat dan hotel. Kalau hotel 20 persen dan tiket pesawat sebesar 50 persen dari total biaya umrah. Kalau itu sampai hangus, maka hancurlah kita,” tukas Sufyan.

Sufyan berharap, maskapai dan hotel di Arab Saudi bisa memahami kondisi ini. Karena ini adalah force major yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. “Kami memohon semua pihak memahami itu,” tandasnya.

Jikalau pun pihak maskapai dan hotel tidak akan mengembalikan biaya itu, diakui Sufyan pihaknya tidak akan meminta kepada jamaah. Pihak travel rela menanggung biaya yang sudah hangus itu.

“Sedikit pun kita tidak akan meminta jamaah menanggung itu. Yang penting, jamaah sabar menunggu Kerajaan Arab Saudi membuka kembali pintunya bagi kita untuk beribadah,” tandas pemilik travel Al Multazam Utama Nusantara itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Amphuri Jatim Heliosa Soewianto kondisi ini sangat berdampak tidak baik bagi bisnis travel. Apalagi, semua travel umrah dan haji plus tidak lagi menerima pendaftaran jamaah untuk sementara waktu sambil menunggu kepastian Arab Saudi membuka kembali pintunya.

“Tapi saya dengar beberapa maskapai tidak menghanguskan biaya tiketnya. Tapi kita punya kekuatan hukum kalau itu dihanguskan. Karena kesalahannya bukan dari kita,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan kasus ini. Dia meminta semua pihak membicarakan masalah ini agar jamaah tidak dirugikan. Terutama masalah-masalah biaya yang dikhawatirkan akan hangus.

“Visa itu kan ada batas waktunya dan ada biayanya. Apa bisa itu diperpanjang dan tidak lagi dikenakan biaya. Karena kasihan travel dan jamaahnya harus menanggung biaya lebih besar,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry