SUMENEP I duta.co — Calon wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Emil Dardak berbicara tentang masa depan Madura di depan ratusan masyarakat Madura dalam acara seminar nasional bertema “Masyarakat Madura Pasca Jembatan Suramadu” di Hotel Utami Sumekar, Sumenep, Senin 2 April 2018.

Hadir juga narasumber lainnya Fandi Utomo (DPR RI Fraksi Demokrat) dan budayawan Zawawi Imron yang identik dengan sebutan Sang Celurit Emas.

Dalam seminar ini orang nomor satu di Trenggalek menjelaskan konsepsi pembangunan masa depan Madura.

Menurutnya Madura dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur lebih diberkahi oleh sumber daya energi yang sangat besar. Ia mencontohkan salah satu Kabupaten Sumenep yang memiliki PDRB 22 triliun, dan 8 triliun dari nilai tersebut berasal dari sumber daya energi.

“Inilah sebenarnya yang menjadi berkah bagi Madura. Ada yang berpikir Madura itu miskin, siapa bilang. Padahal Sumenep sendiri saja PDRBnya 22 triliun. Makanya jangan sampai mendengar kata 1 triliun saja untuk Madura sudah merasa luar biasa. Jika hanya angka-angka saja kita lempar begitu saja tapi kita tidak mengetahui benar situasi dan konteks dari Madura ini bahaya,” paparnya dihadapan audiens.

Suami artis Arumi Bachsin juga menuturkan melihat lokasi Madura yang sangat dekat dengan Samudera Pasifik maka mau tidak mau masa depan Madura adalah Maritim karena sisi utara Madura tidak terlalu subur daripada selatan.

“Pesisir Madura harus didorong dari sisi Utara, penggerak utama adalah pelabuhan Tanjung Bulu Pandan,” tuturnya

Lebih lanjut Emil menjelaskan secara detail bahwa Madura sangat strategis untuk dibangun pelabuhan samudera namun pembangunan tersebut membutuhkan dana yang sangat luar biasa. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama pemerintah dengan badan usaha semisal BUMN untuk membangun pelabuhan Tanjung Bulu Pandan.

“Di Bapenas saya sudah kroscek, apa sudah  ada rencana kerjasama pemerintah dengan badan usaha untuk pelabuhan Tanjung Bulu Pandan, ternyata belum ada sama sekali artinya proses ini belum berjalan sama sekali,” katanya.

Oleh karenanya doktor ahli pembangunan kawasan ini menjelaskan prasyarat untuk membangun Madura harus menggerakkan seluruh elemen, pembiayaan pemerintah, pembiayaan swasta dan paling penting adalah peran serta dari masyarakat Madura. Tak hanya itu pembangunan infrastruktur di Madura juga perlu direncanakan dan melalui tahapan yang rinci dan kompleks.

Langkah pertama menurutnya adalah merancang kerjasama pemerintah dengan badan usaha semisal BUMN untuk mempercepat pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. Hal ini bertujuan untuk mereorientasi Madura ke arah yang strategis di masa depan.

“Tidak hanya Madura yang tersedot ke Surabaya namun sebaliknya daerah luar yang tersedot oleh Madura. Tersedotnya ini terjadi karena Madura belum  punya gerbang, kalau ada gerbang di Madura maka industri akan berkembang di sisi utara yang tidak begitu tepat untuk pertanian,” pungkasnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry