Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi NasDem, H. Aminurokhman, SE, MM, saat sambutan pada sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Udharta, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (15/2/2020) sore. (DUTA.CO/Raffael)

PASURUAN | duta.co – Perjuangan para ulama dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan sampai diproklamirkannya Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat sebagai bangsa dan negara sudah terbukti. Bahkan peran Nahdlatul Ulama (NU) memiliki saham sangat besar dalam perjuangan membangkitkan kesadaran nasional.

Kesadaran bernegara dalam wawasan kebangsaan sangatlah penting. Hal ini terungkap dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan, anggota MPR/DPR RI dari Fraksi NasDem, H. Aminurokhman, SE, MM, yang berpesan kepada pengurus LPBH NU, Ranting NU, dan mahasiswa se-Kabupaten Pasuruan wajib hukumnya menjadi corong negara.

Aminurokhman mengingatkan pada warga NU yang dalam perjuangan meraih kemeredekaan peran ulama tak diragukan lagi. Berkat peran ulama lahirlah empat pilar. “Dalam membumikan nilai-nilai empat pilar kebangsaan, yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Menurut Aminurokhman dalam penyampaian Sosialisasi empat Pilar Kebangsaan di Ponpes Ngalah, Purwosari, Pasuruan, Sabtu (11/2/2020) siang, bahwa sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa untuk membumikan empat pilar kebangsaan kepada masyarakat.

Di hadapan ratusan peserta, anggota Komisi II DPR RI ini, menuturkan bahwa empat pilar kebangsaan itu merupakan pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam bingkai persatuan. “Masyarakat tidak usah bingung, semuanya sudah ada di empat pilar,” ungkap Aminurokhman.

Tokoh NU Pasuruan yang juga Sekretaris DPW Partai NasDem Jawa Timur ini menjabarkan fungsi masing-masing pilar. Pancasila adalah asas negara, UUD 1945 merupakan landasan konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, sedangkan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara.

“Secara keseluruhan, empat pilar kebangsaan tersebut memiliki spirit persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia,” ungkap dia.

Mantan Walikota Pasuruan dua periode ini mengingatkan, dalam konteks kekinian, masih ada pihak-pihak yang menawarkan beragam konsep baru bernegara yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan. Ujung-ujungnya yakni memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Pola semacam ini menurut Aminurokhman selalu muncul dalam setiap episode politik, baik di masa lalu, masa kini bahkan dimungkinkan akan terjadi di masa-masa mendatang. “Negeri ini pernah mengalami masa suram di masa lalu dengan berbagai peristiwa sejarah yang mengancam integrasi bangsa,” papar Aminurokhman.

Kata Aminurokhman, mereka menawarkan bermacam konsep bernegara yang bertolak belakang dengan realitas Indonesia sebagai bangsa heterogen. “Bahkan di antara mereka melakukan gerakan bersenjata. Namun atas izin Allah SWT usaha mereka dapat dipatahkan,” tegasnya.

Di Universitas Yudharta ini, legislator Partai NasDem ini berpesan agar pengurus LPBH NU, pengurus Ranting NU dan mahasiswa se-Kabupaten Pasuruan agar responsif terhadap dinamika yang terjadi di tengah-tangah masyarakat terkait dengan isu-isu yang mengancam eksistensi Indonesia sebagai negara yang berdaulat. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry