Iwan, dari Propinsi Guizhou, Ibukota Guiyang. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Jangan panik! Hari ini, Selasa (28/1/2020), warga keturunan (WN) China, Iwan melaporkan dengan video pendek berdurasi 4:30 menit dari China, tepatnya Propinsi Guizhou, Ibukota Guiyang.

Dari seluruh berita yang ada, penjelasan Iwan ini, menarik dan layak dicermati.  “Halo teman di Indonesia, saya Iwan, saya sekarang berada di Propinsi Guizhou, Ibukota Guiyang. Mengenai virus corona dari China, itu asalnya dari Propinsi Hubei, (tepatnya di Ibukota Hubei), yaitu Wuhan,” jelasnya.

Kasus ini, menurut Iwan, sudah terjadi pada Desember 2019. Sudah ada indikasi kuat, tetapi, karena pemerintah setempat tidak menanggapi (teledor) akhirnya serius. Sampai pada tanggal 12 Januari diundanglah Prof Chun Han Wong (pakar virus) ke Kota Wuhan. “Setelah diteliti, ternyata virus ini (berbahaya sekali) bisa menjalar dari manusia ke manusia,” jelasnya.

Celakanya! Pada saat itu, tanggal 22 Januari 2020 malam, sudah ada lebih dari 300 ribu warga Wuhan yang keluar dari Wuhan. Ini tidak dijelaskan, apakah ratusan ribu orang ini memang panik dengan virus yang belum terdeteksi tersebut, atau mereka sedang dalam visata atau bekerja.

Tanggal 23 Januari baru diputuskan bahwa Kota Wuhan diisolasi. Penduduknya tidak boleh keluar Wuhan. Nah yang sulit dideteksi, mereka-mereka ini (lebih dari 300 ribu orang) ke mana saja, naik apa saja, pesawat, kereta api, atau mobil pribadi, ini berlum terdaftar. “Dengan demikian, virus ini menjalar dengan sangat cepat,” tegas Iwan.

Sampai dibuat video, pasien yang terjang virus ini ada 2.744 yang parah ada 460 yang meninggal 80 orang, yang sembuh 51 orang. Yang dicurigai dan belum terdeteksi, itu ada 5974 orang. “Mungkin masih ada banyak orang, puluhan ribu orang atau bahkan ratusan ribu orang yang sempat keluar dari Wuhan itu, belum terdeteksi,” urainya.

Jadi, saat ini, jelas Iwan, yang disampaikan pemerintah China, agar warga ada di rumah, tidak ke mana-mana. Kunjungan Imlek semua dibatalkan, tidak boleh ada makan di restoran. Dan di tempat umum wajib pakai masker.

Ironisnya! “Saat ini, stok masker di toko-toko dalam keadaan kosong. Harus rajin cuci tangan,” tegasnya.

Kemudian khusus yang berada di Wuhan, Hubei, atau siapa saja yang pernah melewati daerah itu, dianjurkan isolasi di rumah selama 14 hari. Tempat-tempat sekolah libur sampai 2 Februari. Kota-kota yang warganya sudah terjangkit, tidak boleh keluar dan, orang lain tidak boleh masuk sampai 2 Februari.

Virus ini karena apa? “Dicurigai orang-orang Wuhan memakan binatang liar yang dibeli dari pasar seafood, dan ternyata pasar seafood ini lebih banyak menjual binatang liar ketimbang seafood. Ini masih dugaan. Juga ada dugaan makan kelelawar, dugaan, belum dipastikan.

“Jadi saran saya untuk teman-teman di Indonesai, untuk (menghadapi) virus ini yang penting jangan panik, janghan percaya dengan berita-berita hoaks. Harus sediakan masker untuk keluarga,” jelasnya.

Memakai masker yang benar, jangan percaya dengan berita-berita yang aneh-aneh. Biasa saja, masker ada yang berwarna biru, hijau, abu-abu, itu bagian luar, ini untuk menyaring bahaya dari luar. Sementara yang putih di dalam, itu ada busanya, untuk melindungi agar virus yang keluar tidak mengganggu orang luar,” tegas Iwan.

Pelajar Indonesia

Kota Wuhan merupakan Ibukota Provinsi Hubei dan merupakan kota terpadat di China bagian tengah. Dua kampus terkemuka China berada di Wuhan, yaitu Universitas Wuhan yang pada tahun 2017 menduduki peringkat tiga nasional dan Huazhong University of Science and Technology. Di sini banyak pelajar Indonesia.

Dengan letak wilayah di jantung negara China, Wuhan menjadi lalu lintas transportasi utama ke seluruh penjuru negeri. Butuh waktu 12 jam untuk menuju ke Kota Wuhan dari Ibukota Beijing dengan jalur darat yang berjarak 1.152 kilometer.

Jika ditempuh melalui jalur udara, ternyata butuh waktu dua jam untuk menuju Wuhan dari Beijing. Sementara itu, jarak antara Wuhan dan Shanghai adalah 839 kilometer atau hampir setara dengan jarak Surabaya-Banten.

Bill Gates seperti dikutip dari Business Insider, mengatakan, “Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah ini. Harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang,” ucap Bill Gates seperti dikutip kompas.com. (mky,kps)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry