SITUBONDO | duta.co – Kenaikan capaian vaksinasi di wilayah Kabupaten Situbondo diakui tidak diakui berkat kinerja kepala desa se Kabupaten Situbondo dalam memobilisasi masyarakat, Senin (4/10/2021).
Tanpa, gerakan kepala desa mengajak masyarakatnya untuk vaksin, niscaya capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Situbondo tidak akan seperti sekarang ini. Demikian, disampaikan Joko Sabar Kepala Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo pada acara penyerahan Award APDESI.
Lebih lanjut, Joko Sabar mengatakan, kenapa para kepala desa tidak dihargai atau dolebatkan dalam penanganan percepatan vaksinasi Covid-19 oleh Bupati Situbondo Karna Suwandi? Karena, kepala desa dianggap sebagai anak buah bukan dianggap sebagai mitra kerja.
“Kita semua dianggap anak buah oleh bupati. Padahal, kita bukan ASN dan bukan pegawai BUMD. Kita sama-sama di pilih oleh rakyat bukan di pilih oleh bupati,” tegas Joko Sabar.
Ingat, sambung Joko Sabar, pemerintahan kabupaten tidak akan bisa maju, jika tidak didukung oleh pemerintahan desa. Karena pemerintahan desa adalah ujung tombak pemerintahan kabupaten. “Kita butuh pimpinan yang memandang kepala desa sebagai mitra, bukan sebagai anak buah yang bisa memerintah seenaknya saja,” bebernya.
Tak hanya itu saja yang disampaikan Joko Sabar dihadapan kepala desa yang lainnya. Akan tetapi, dia juga mengatakan bahwa, pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional akan membebani APBD Situbondo.
“Apabila nantinya pinjaman dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional tidak terbayar, maka dampaknya mengurangi program program yang ada di pemerintahan desa,” ujarnya.
Pinjaman Program PEN yang diajukan Bupati Situbondo kurang lebih 250 milyar, kata Joko Sabar, harus digunakan tepat sasaran. Jika salah dalam pengunaan pinjaman dana PEN maka akan berdampak pada berbagai sektor pembangunan di Kabupaten Situbondo.
“Untuk itu, saya minta kepada seluruh kepala desa untuk menunjukan kesolidan dalam menghadapi berbagai persolan. Termasuk persoalan pinjam dan PEN tersebut,” ungkapnya. (her)
