“…. setelah 55% inilah kapal akan mulai oleng, Kapten. Tidak ada cerita mereka tidak memasukkan data TPS 02. Suara Jateng pun tidak akan tangguh membendung fakta riil yang ada. Kayak De Gea disikat Messi kemarin.”

Oleh: Dr  Ahmad Fauzi

SUDAH saya ungkap sekilas tadi, saat saya sibuk. Nah sekarang saya punya waktu luang untuk jabarkan lebih panjang. KPU kita diduga kuat sedang dalam tekanan hebat untuk mempermainkan sentimen psikologis mental pemilih paslon capreswapres 02. Polanya yang sangat terbaca (minimal oleh kepala yang jernih dan tidak emosional).

Normal, kalau kita semua kaget, tetapi jangan sampai baper bila dalam seminggu ke depan berjumpa angka-angka magis yang diumuman melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.

Kita sesungguhnya harus iba melihat KPU kita tercinta tampak tersandera, jadi kuda tunggangang yang dipecut-pecut untuk menyudutkan opini seolah-olah paslon capreswapres 01 “unggul dengan stabil”: hal yang tidak rumit untuk praktisi statistik dan data entry yaitu dengan memasukkan dan memutakhirkan HANYA data suara TPS yangg dimenangkan 01 saja di jam-jam normal pantauan publik (6 pagi sampai tengah malam). Sesuai “himbauan”, demi bapak terhibur.

Praktik input data demikian, sah. Tidak melanggar hukum. Tidak pula melanggar etika statistik. Sementara untuk masukan dan pemutakhiran data TPS yang dimenangkan 02 setiap hari dilakukan sebagai selipan-selipan dan sisipan-sisipan dengan durasi masukan dan pemutakhiran yang paaaaanjaaaaang dan laaaaamaaaaa, dengan ciri keluar tampilan “under maintenance” seperti di gambar ini. Jam tidur biasanya mereka isi dengan TPS-TPS yang menang 01 maupun 02 tipis-tipis, seperti Rabu 17 April malam lalu.

Tetapi janganlah kita menjadi khawatir, karena itu hanyalah strategi mengulur waktu saja. Bagaikan klausul “apa permintaan terakhirmu” sebelum seseorang pesakitan dieksekusi mati.

Sebelum menulis ini, saya menulis posting: “Seberapa lama nih kalian bisa tahan banyakin nginput hasil TPS yang, skor 02 nya memble? Stok makin tipis ya Om-Om?”

Karena di awal-awal, mereka bisa saja paksakan diri memasukkan data TPS-TPS dari lokasi pro 01 semacam Papua, PapBar, Maluku, NTT, Bali, Sulut, Sulbar, segmen Jabar yang basis RK dan Dedi, segmen Jatim yang basisnya Risma, segmen Sumut yang masuk LBP network dan basis Djarot, Jakarta wilayah naga di utara-barat dan kawasan elit yang parno FPI, Babel area ko Ahok, dst.

Dengan urutan gilir acak tentunya. Kenapa tidak Jateng? Bisa jadi Jateng disiapkan dan dihadirkan belakangan bagai David de Gea di Manchester United, benteng terakhir untuk menghadapi kenyataan pahit runtuhnya perlawanan. Jangan kaget jika nanti angka-angka fantastis perolehan paslon capreswapres 01 dalam hitungan KPU membubung dengan pasti, bahkan diproyeksikan menembus angka 55% sebagai senyum pencibiran untuk pemilih paslon capreswapres 02.

Sampai di sini, saya berhenti dahulu untuk mengingatkan kita semua: waktu tahun 2014 presiden menang dengan angka 53%, orang buta statistik pun tahu batas itu tak mungkin ditembus oleh orang yang sama dengan tambahan prestasi mengecewakan rakyat yang spektakuler.

Dalam hal appraisal atau jualan barang bekas (bukan barang antik) tidak ada orang yang bakal taruh value atau harga lebih mahal daripada value/harga barunya. Mungkin hanya seorang Patrick atau Spongebob yang sedungu itu.

Jadi kalau kita melihat angka 55% dalam kurun waktu agak lama, dalam beberapa hari, justru bersiap-siaplah buat tumpeng syukuran. Kurun waktu di angka itu disetting untuk membentuk opini kibar bendera putih dan psikologi desperasi massa 02.

Saya juga menulis, “Gue demen banget ni kayak main tahan-tahanan kartu balak ala gaplean poskamling Jangan lupa beli Neril dulu, mana tahu rontok rambut kalian saat garuk-garuk bingung mana lagi yang bisa diinput sebelum mulai input hasil-hasil TPS yang rakyatnya ingin perubahan.”

Karena setelah 55% inilah kapal akan mulai oleng, Kapten. Tidak ada cerita mereka tidak memasukkan data TPS 02. Suara Jateng pun tidak akan tangguh membendung fakta riil yang ada. Kayak De Gea disikat Messi kemarin.

Tetapi, menanti selalu membuat baper, benar gak? Menjadi sangat waswas bilamana tiada berbuat sementara selalu ada peluang diperdaya oleh muslihat geng Nganu.

Nah, jalan satu-satunya kita bisa proaktif adalah dengan menempel dan mengawal C1 dengan maksimal. Jika kita berhasil menempel dan menjaga C1 sampai di perhitungan rekap real count KPU, maka akan terjadi perubahan pada akhir bulan April ini dengan pergerakan suara paslon capreswapres 02 akan terus melaju stabil hingga 58%, 59% bahkan mungkin lebih.

Jadi, yuk mari sama-sama kita masukkan input data C1 Pilpresnya ke link: http://bit.ly/RekapC1Plano Nanti bisa sama-sama kita lihat hasil inputnya di link dibawah ini: http://bit.ly/QuickCountGMI, Boleh dibantu sebar yah linknya….. Ingat perjuangan bukan popm*e, tidak instan. Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry