SURABAYA | duta.co – Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Tjetjep Mohammad Yasien mengaku lega membaca sikap tegas PBNU terkait insiden Wadas. Rakyat kecil sudah jempalikan berhadapan dengan aparat, masak kita diam.

“Terima kasih PBNU! Ini baru ‘Merawat Jagat’ sebagaimana tema Harlah ke-99 (versi Hijriyah red.) NU,” demikian Gus Yasien panggilan akrabnya kepada duta.co, Kamis (10/2/22) pagi.

Menurut alumni PP Tebuireng, Jombang, ini masalah Wadas ini merupakan puncak perlawanan wong cilik terhadap kesewenang-wenangan. “Aparat bisa melakukan apa saja, karena mereka punya senjata, punya kendaraan, anjing pelacak, tetapi, wong cilik? Apa kita tega melihat mereka menghadapi semua itu,” jelas pengacara senior asal Kediri ini.

Setelah PP Muhammadiyah secara resmi mengeluarkan kecaman atas insiden Wadas, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengeluarkan lima poin pernyataan sikap. Pernyataan itu ditandatangani langsung Ketua PBNU Bidang Pendidikan dan Hukum KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) dan Wakil Sekretaris Jenderal H Abdul Qodir pada Rabu (9/2/2022).

Isi PBNU meminta agar aparat pemerintah dapat menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan prinsip syura (musyawarah). “Menyikapi perkembangan situasi yang terjadi belakang ini di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, dan setelah menyimak laporan dari MWC NU Kecamatan Bener dan PCNU Kabupaten Purworejo, dengan ini PBNU menyatakan sikap dan pokok-pokok pandangannya,” demikian isi surat tertanggal  9 Februari 2022 itu.

Memantau Perkembangan

Pertama, PBNU meminta kepada seluruh aparat keamanan dan aparat pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan mengedepankan prinsip musyawarah (syura’) dan menghindarkan cara-cara kekerasan yang merugikan pihak yang menimbulkan mafsadah atau kerusakan.

Kedua, PBNU mengimbau kepada semua pihak agar tetap mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan.

Ketiga, PBNU mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk lebih meyakinkan masyarakat mengenai pentingnya proyek strategis nasional dan kemaslahatannya bagi masyarakat umum, serta memastikan tidak adanya potensi kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Keempat, PBNU menginstruksikan kepada PCNU Kabupaten Purworejo agar melakukan langkah-langkah yang kita perlukan guna menjaga situasi masyarakat tetap kondusif seraya menganjurkan kepada seluruh warga NU di Desa Wadas agar menahan diri dan memperbanyak dzikir, mendekatkan diri pada Allah swt.

Kelima, PBNU akan senantiasa memantau perkembangan situasi dan mendampingi warga di Desa Wadas untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak-hak masyarakat dan terpenuhinya keadilan bagi masyarakat.

“Semoga kita senantiasa mampu mengambil pelajaran demi kemajuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry