SURABAYA | duta co  – Hingga 31 Mei 2022, realisasi Pendapatan Negara di Jawa Timur mencapai Rp105,09 T atau 46,84% dari target sebesar Rp224,34 T.

 

Capaian pendapatan tersebut berasal Realisasi Penerimaan Perpajakan mencapai Rp39,15 T atau 41,88%, realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp63,44 T atau 50,39% dan  Realisasi PNBP mencapai Rp2,49 T atau secara nominal tumbuh positif 2,37%. 

 

Hal itu diungkapkan, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Jawa Timur Taukhid, dakam rilis yang dikirim ke Harian Duta Masyarakat, Selasa (28/9/2022).

 

Sementara, Realisasi Belanja Negara mencapai Rp43,88 Triliun atau 37,06% dari alokasi Rp118,43 T. Belanja K/L terealisasi Rp14,03 T atau secara nominal tumbuh negatif 1,92% yang salah satunya disebabkan penurunan realisasi Belanja Modal (27,94%) dan Belanja Barang (2,63%) dibandingkan TAYL. TKDD terealisasi Rp29.85 T atau 39,78% ditopang oleh penyaluran DAU sebesar Rp18.43 T. 

 

“Dana Bagi Hasil terealisasi Rp2.42 T atau secara nominal turun 33,19% dibandingkan TAYL,” ungkap Taukhid.

 

Realisasi Pendapatan APBD Konsolidasian se-Jatim mencapai Rp45,73 T atau 37,41% dari target sebesar Rp122,23 T yang didominasi oleh pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (TKDD) dengan proporsi 65,29% dari Total Pendapatan Daerah. 

 

Realisasi Belanja Daerah Konsolidasian mencapai Rp31,62T atau 23,79% dari target sebesar Rp132,92 T yang didominasi oleh komponen Belanja Pegawai dengan proporsi 32,22%. Dengan demikian terjadi Surplus Anggaran sebesar Rp14,10 T serta Pembiayaan Bersih sebesar Rp6,38 T dan menghasillkan SILPA sebesar Rp20,48 T 

 

PDRB Jatim triwulan I-2022 sebesar Rp649,54 T (ADHB) atau Rp427,65 T (ADHK), tumbuh dibandingkan periode sebelumnya, 0,75% (q-to-q) dan 5,20% (y-on-y). Industri Pengolahan berkontribusi terbesar 31,00% (Lapangan usaha) dan Konsumsi Rumah Tangga (K-RT) terbesar sebesar 58,96% (Pengeluaran). 

 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 4,81%, turun 0,36% dibandingkan dengan Februari 2021, namun naik 1,57% dibandingkan dengan Februari 2020. 

    

Begitupun NP bulan Mei 2022 defisit USD 0,74 Miliar (sektor migas USD 0,51 M & Non Migas USD 0,24 M). “Secara kumulatif sampai Mei 2022 defisit USD3,12 Miliar. Impor didominasi oleh Bahan Baku, khususnya sektor migas (industri bahan bakar dan minyak bumi) oleh PT Pertamina Patra Niaga,” tegas Taukhid.

 

Tingkat Inflasi Mei 2022 sebesar 4,24% (y-on-y), 2,79% (tahun kalender Mei 2022 dibandingkan Desember 2021), dan 0,49% (m-to-m). Tingkat Inflasi Bahan Makanan Mei 2022 sebesar 6,68% (y-on-y), 5,07% (tahun kalender), dan 0,94% (m-to-m). “Pada periode ini, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Inflasi terbesar pada kelompok pengeluaran Transportasi 0,94%, sementara kelompok pengeluaran Pendidikan memiliki inflasi terkecil yaitu sebesar 0,01%,” ungkapnya.

 

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2022 sebesar 128,9 lebih tinggi dibandingkan IKK April 2022 sebesar 113,1 dikarenakan kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing sebesar 17,5 poin dan 14,3 poin. 

 

Neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan Mei 2022 mengalami defisit sebesar USD 0,74 miliar. Defisit ini disebabkan karena selisih nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD 0,51 milyar, demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD 2,23 milyar. Secara kumulatif selama Januari-Mei 2022 neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit sebesar USD 3,12 miliar.

 

Hal ini disebabkan karena defisit pada sektor migas sebesar USD 2,74 miliar dan sektor nonmigas sebesar USD 0,38 miliar. “Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jawa Timur secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya. Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” urai Taukhid.

 

Dan menurut Taukhid, konflik Rusia-Ukraina berdampak terhadap perekonomian Regional Jatim terutama pada sisi penawaran (supply side) karena konflik berdampak pada jakur perdagangan sehingga mengakibatkan lonjakan harga komoditas, lonjakan harga energi, dan shock terhadap supply chain) dan keuangan (pergerakan nilai tukar rupiah). 

 

Begitupun wabah PMK di Jawa Timur perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada stok daging sapi, Kalau ketersediaan hewan terbatas harga akan naik dan lebih mahal. “Juga perkembangan update kasus Covid-19 terdapat sub Varian baru Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 yang harus di waspadai karena menjadi ancaman  dipertengahan bulan Juli yang akan mencapai puncaknya,” pungkasnya. rm

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry