DOHA | duta.co – Persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia makin mengerucut. Ooredoo Q.P.S.C. (“Ooredoo”) dan CK Hutchison Holdings Limited (“CK Hutchison”) – mengumumkan penandatanganan kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”) dan PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”).

Perusahaan gabungan akan kemudian diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”). Setelah penggabungan bisnis, pasar mobile di Indonesia juga diperkirakan akan mempertahankan persaingan yang sehat. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investasi jangka panjang pada industri ini.

Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada posisi yang kuat untuk berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia. Perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$3 miliar.

Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif. Penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.

Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (CAPEX). Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai US$300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison. Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50% saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8% sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33% saham di Ooredoo Asia. Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7% kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai US$387 juga. Menyusul transaksi di atas, Para Pihak akan masing-masing memiliki 50% dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison. Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0% saham.

Dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, Para Pihak akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison. Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai. Selanjutnya jika disetujui Indosat Ooredoo, maka Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.

Para Pihak juga berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan karyawan selama proses penggabungan berlangsung, tunduk pada hukum yang berlaku, dan sesuai dengan kesempatan pertumbuhan bisnis di masa depan. Perusahaan gabungan diharapkan akan menciptakan kesempatan bertumbuh yang baik bagi para karyawan sebagai bagian dari sebuah perusahaan teknologi yang lebih besar, lebih kuat secara keuangan, lebih kompetitif, dan lebih inovatif.

Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director of Ooredoo Group, mengatakan, “Kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi kita bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia, didukung oleh dua mitra yang sangat berkomitmen yaitu Ooredoo Group dan CK Hutchison. Dengan adanya kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia.”

Perusahaan gabungan akan membawa nilai dan keuntungan yang signifikan bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham Indosat Ooredoo dan Ooredoo Group, pelanggan, karyawan, dan seluruh masyarakat Indonesia. Melalui skala ekonomi dan sinergi dari kedua perusahaan yang saling melengkapi ini, perusahaan gabungan akan mampu untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan untuk pemegang saham dan melanjutkan pertumbuhan bisnis yang telah dicapai Indosat Ooredoo.

Hal yang tidak kalah penting adalah perusahaan gabungan akan hadir dengan kekuatan dan skala yang lebih besar untuk mempercepat transformasi digital Indonesia, serta peningkatan kinerja jaringan dan layanan untuk pelanggan yang lebih baik.

Canning Fok, Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings, mengatakan, “Kesepakatan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia. Hal ini juga merupakan transaksi yang memiliki nilai tambah untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada posisi yang dapat mempercepat laju pembangunan dan perkembangan jaringan untuk mendukung agenda digital pemerintah Indonesia, serta memberikan manfaat bagi para pelanggan dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

H.E. Sheikh Faisal Bin Thani Al Thani, Chairman of the Board of Directors at Ooredoo Group, menyimpulkan, “Penggabungan kedua bisnis ini merupakan transaksi besar untuk Asia dan untuk Ooredoo group. Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk memberikan nilai tambah lewat portfolio kami dan mempercepat proses digitalisasi dalam kegiatan bisnis global kami. Saya berharap kesepakatan ini akan tumbuh menjadi kemitraan jangka panjang yang sukses dengan CK Hutchison. Saya juga menantikan kerja sama ke depannya untuk membangun Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan digital yang unggul di Indonesia.”

Penyelesaian transaksi ini bergantung pada persetujuan dari pemegang saham Ooredoo Group, CK Hutchison, dan Indosat Ooredoo, persetujuan regulator, serta berbagai syarat dan ketentuan. Jika semua persetujuan berhasil didapatkan, maka penggabungan ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2021.

JP Morgan bertindak selaku penasihat keuangan eksklusif untuk Ooredoo Group. Goldman Sachs & Co. dan HSBC bertindak selaku penasihat keuangan gabungan untuk CK Hutchison. Barclays bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Indosat Ooredoo. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry