FESyar Jawa 2022 menghadirkan Sharia Fair dengan galeri fisik karya kreatif UMKM di kawasan Jawa. Mulai dari Halal Food, Fashion, serta berbagai capaian perkembangan ekonomi syariah Indonesia yang ditampilkan oleh para penggiat ekonomi syariah Indonesia. (ft/fesyarjawa.com)

SURABAYA | duta.co – Kabar baik! Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2022, kembali digelar. Kali ini mengambil tempat di Atrium Tunjungan Plaza (TP) 3 dan 6 Surabaya. Acara berlangsung Kamis (8/9) sampai Sabtu (10/9/2022). Harapannya, dengan gebyar Fesyar bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan lembaga keuangan syariah.

Harus diakui, meski jumlah muslim Indonesia terbesar dunia, ternyata, soal ekonomi dan lembaga keuangan syariah, masih ‘masbuk’ alias tertinggal. Padahal, potensi itu terbuka lebar dan, bisa menjadi penopang pembangunan.

“Di sektor makanan halal, misalnya, kita (Indonesia) masih menjadi target pasar pertama. Kita belum bisa menjadi produsen utama,” demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Pimpinan Redaksi Media, di JW Marriot, Surabaya, Selasa (6/9/22).

Kendati begitu, Budi optimis, Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Menurutnya, potensi itu sangat besar, di mana saat ini produk makanan halal mengalami pertumbuhan signifikan. “Periode tahun ini, kita bisa mempertahankan posisi keempat dunia. Khusus halal food, Indonesia menempati urutan kedua setelah Malaysia,” tegasnya.

Menurut Budi, negara pengekspor makanan halal terbesar ke negara — yang tergabung dalam OIC (Organisasi of Islam Cooperation) — masih dipimpin Brazil, dengan angka USD 16,2 miliar. Ada kompetIsi antarnegara. Ini pertanda, ekonomi syariah juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia.

Sekedar paham, Brazil, sampai kini belum tergeser dalam penguasaan  ekspor daging unggas halal ke Timur Tengah. Begitu juga Australia dengan daging sapi halalnya.

BI juga merinci lima kunci sukses, agar Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia. Pertama, adanya dukungan penuh pemerintah. Kedua, target tersebut menjadi program nasional. Ketiga, perlunya badan khusus untuk koordinasi lintas sektoral. Dan, kelima perlunya strategi nasional yang mencakup reformasi struktural pemerintah sekaligus paradigma masyarakat luas.

Apalagi, jelas lelaki murah senyum ini, faktanya, lonjakan pertumbuhan penduduk (muda) muslim serta pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi di negeri ini, jelas akan mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

BI telah ‘mematri’ peran pentingnya dalam pengembangan ekonomi syariah. Itu jabarkan dengan istilah AIR.  Pertama, akselerasi (A), mendorong percepatan program ekonomi dan keuangan syariah . Kedua, inovasi (I), memprakarsai terobosan program pengembangan. Ketiga, regulasi (R) merumuskan dan menerbitkan ketentutan.

Ada Apa di Fesyar Jawa 2022

Umat Islam, memang, perlu tahu: Ada apa di Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2022 yang berlangsung  mulai besok, Kamis (8/9) sampai Sabtu (10/9/2022) di Atrium Tunjungan Plaza (TP) 3 dan 6 Surabaya. Temanya menarik: ‘Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Jawa yang Inklusif’.

Budi Hanoto mengajak seluruh stakeholder, termasuk individu, komunitas atau kelompok masyarakat untuk menyaksikan ‘Semarak Fesyar Jawa 2022’. Banyak manfaat yang kita dapat dari Fesyar yang terselenggara secara offline ini. “Kita harus bisa pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” jelasnya mengutip tagline HUT ke-77 Kemerdekaan RI.

Dalam pembukaan Fesyar, selain Gubernur Khofifah, hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Ada juga Ketua MUI Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah. Malamnya, ada Tabligh Akbar di Masjid Nasional Al-Akbar. “Kita undang Gus Reza (KH Reza Ahmad Zahid dari PP Lirboyo Kediri) dan Gus Idor (KH M Idor Maimun Zubair dari PP Al Anwar, Sarang, Rembang),” jelasnya.

Gus Reza sendiri, kita kenal sebagai komunikator ulung, singa podium. Kiai muda organisatoris ini, kiprahnya di NU sangat menonjol, terutama dalam ‘meracik’ kepemimpinan umat Islam di masa depan. Putra KH Imam Yahya Mahrus , notabene cucu KH Mahrus Ali ini, tak hanya fasih membaca kita kuning, ia juga lihai mengkaji ‘kitab putih’ (ilmiah) sebagai ‘teropong’ masa depan umat.

Dihari pertama Fesyar, ada talkshow ‘Inspirasi Ragam Bisnis Syariah’. Datang Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar (Owner Gerai Hawa). Selain itu hadir Nurhayati Subakat (Owner Wardah). Sebelumnya, juga ada Seminar ‘Ketahanan Pangan Melalui Pemberdayaan Ekonomi Syariah’.

Esok harinya, Jumat (9/9) ada seminar Literasi Ekonomi Syariah, Model Bisnis Pesantren, Halal Life Style,  termasuk talkshow perihal Halal Tourism. “Banyak sekali manfaat bagi para pelaku (bisnis) ekonomi syariah,” demikian Budi Hanoto.

Tak kalah menarik, Pesyar Jawa 2022 kali ini, selain transaksinya menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), para pengunjung festival juga bisa menikmati hiburan-hiburan islami, bisa melakukan penukaran uang (seri) baru. Untuk itu, BI menyiapkan semacam gerai khusus guna melayani penukaran duit anyar tersebut.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry