Jumpa media Indonesia International Food Exhibition yang akan digelar di Grand City Convex 15 - 18 Juni 2023. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pameran industri makanan dan minuman, Indonesia International Food Exhibition (IIFEX) hadir Kembali di Grand City Convex Surabaya, 15 – 18 Juni 2023.

Pameran tahunan ini akan diikuti 250 peserta dari tujuh negara yakni Indonesia, Malaysia, Korea, Singapura, Jepang, Italia dan Taiwan.

CEO Krista Exhibition, Daud D Salim mengatakan event ini cukup menarik minat peserta. Bahkan di tahun ini pesertanya naik 40 persen dibandingkan 2022 lalu. Di event ini ditargetkan minimal 22 ribu pengunjung selama empat hari.

“Industri makanan dan minuman ini penting dan strategis. Karena ini mengangkat tidak  hanya makanan minuman tapi pariwisata dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM),” ujarnya saat jumpa media, Jumat (9/6/2023).

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Kafe & Restoran Jawa Timur, Steven Tjan mengapresiasi event ini.  Karena sejak Februari hingga saat ini pertumbuhan sektor ini kurang menggembirakan.

“Dengan event ini kami berharap akan adanya pemain baru dari luar negeri yang datang. Karena dengan adanya pemain luar negeri  kita bisa banyak belajar,” jelasnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono menyebutkan event ini adalah kabar baik bagi PHRI. Karena bidang hotel dan restoran saat ini membutuhkan inovasi yang berbiaya murah. “Dengan inovasi ini kami berharap akan bisa sukses dan survive,” jelasnya.

Dengan event ini, Dwi berharap pula Surabaya bukan hanya jadi tempat wisata tapi juga jadi food destination.

Sub. Koordinator Pengelolaan dan Peningkatan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur, Feri Ferdianto berharap event ini bisa mendorong bangkitnya sektor kuliner di Jatim sehingga perekonomian secara umum juga bisa terus bergerak.

“Dari data kami pada 2022, sektor kuliner jadi tiga besar ekonomi kreatif di Jawa Timur dengan jumlah usaha 4.473 dan menyerap 65.863 tenaga kerja,” jelasnya.

Ada Kelas untuk UMKM

Wakil Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Iwan Winardi mengatakan akan ada pelatihan untuk pemberdayaan UMKM.

“Akan dibuka kelas pelatihan untuk 80 peserta yang nantinya akan diikuti UMKM. Kita fasilitasi UMKM untuk ikut serta,” jelasnya.

Nantinya di pelatihan ini akan diajari bagaimana  mengolah bahan baku lokal. Misalnya membuat bakso yang tidak hanya dari daging sapi atau ayam tapi dari bahan lain seperti ikan laut.

Juga akan diajari membuat minuman berbahan kepala dan aloevera serta mengganti bahan baku keju dengan bahan lainnya. “Peserta yang ingin ikut bisa menghubungi panitia,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry