HADANG DEMO: Lima Santri dari Ponpes Yayasan Darul Hikmah, Kebonsari ,Kacuk, Kota Malang hadang mahasiswa Papua yang demo menuntut kemerdekaan Papua. (duta.co/ARIS)

MALANG|duta.co – Lima santri dengan pakaian serba putih dengan membungus diri dengan bendera merah putih dan membawa megaphone menjadi pagar hidup saat sekitar 20 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua) demo yang digelar di halaman gedung DPRD Kota Malang, Jumat (3/3/2017).

Bahkan nampak, santri yang diketahui dari Ponpes Yayasan Darul Hikmah, Kebonsari ,Kacuk, Kota Malang ini tidak gentar melawan aksi demo yang tidak imbang. Para mahasiswa Papua berjumlah 30 orang melakukan orasi didepan gedung DPRD Kota Malang. Bahkan tampak sesekali, santri ini bersikap tegas saat salah satu massa pendemo menanyakan keberadaannya.

“Gak usah tanya, kami disini karena disuruh sama kiai kami, ” ungkap salah satu santri pada seseorang anggota dari massa pendemo yang mencoba berdialog.

Dan rupanya aksi dari para santri ini sempat membuat keder massa pendemo yang memilih mengatur jarak den terus secara bergantian lakukan orasi. Tentu saja, pihak kepolisian tidak mau kecolongan saat dua massa berhadapan, dan lakukan penjagaan aksi demo tersebut.

Dalam akhir orasinya, massa pendemo membacakan pernyataan sikapnya antara lain, menuntut PBB dan rezim Jokowi-JK mengusut tuntas aktor politik yang mendalangi insiden itu. Tuntutan lain, yakni meminta hak penentuan nasib sendiri dan penutupan Freeport, serta tarik TNI-Polri baik organik maupun non-organik dari tanah Papua.

Usai menyampaikan tuntutannya ini, para mahasiswa asal Papua membubarkan diri dengan jalan kaki dari depan gedung DPRD Kota Malang di jalan Tugu kembali ke depan stadion Gajayana dijalan Semeru dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Malang Kota.

Hadi Widianto,salah satu santri pada Duta Masyarakat mengungkapkan aksi yang dilakukannya bersama rekan-rekannya adalah semata-mata melaksanakan amanah dari kiainya.

” Aksi yang dilakukan AMP amat meresahkan. Sebab, tuntutan yang disampaikan dapat berpotensi memecah belah rakyat Indonesia.” ujarnya.

Karena itulah dirinya bersama rekan-rekannya ditugasi untuk menghadang aksi demo ini apapun yang terjadi.”Apapaun yang mengancam keutuhan NKRI maka lawan kami,” tandasnya.

“Ini juga sangat mengancam keutuhan NKRI, jangan sampai Papua lepas dari NKRI,” tandasnya.(ais)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry