Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris Hutapea

SURABAYA | duta.co – Hotman Paris Hutapea, ketua tim penasehat hukum Trisulowati alias Chinchin menyesalkan pernyataan Komjen Pol (Purn) Saud Usman Nasution kepada media yang mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui soal pengangkatan dirinya sebagai komisaris PT Blauran Cahaya Mulia (BCM) dan Dipta Wimala Bahagia (DWB).

Dalam keterangan pers yang dirilisnya, bahkan Hotman menantang Saud membuktikan pernyataannya tersebut. “Kalau Saud konsekuen dengan apa yang diucapkan, semestinya dia melaporkan Gunawan Cs terkait pencatutan namanya pada RUPS dua perseroan PT BCM dan PT DWB yang digelar 1 September 2016 lalu,” ujar Hotman seperti yang dikutip pada rilis persnya, Kamis (2/2).

Hotman membeberkan, bahwa nama mantan kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu tertera dalam akta otentik hasil RUPS dua perseroan diatas yang dibuat dihadapan notaris. Dalam akta itu juga, Saud disebutkan telah hadir dan turut menandatangani dua akta notaris hasil RUPS dua perseroan yang digelar Gunawan Angka Widjaja di Empire Palace Surabaya lalu.

“Horas Lai!!! Ini akta otentik Bung!!! Kalau Bung Saud Nasution berani mempertahankan penyangkalannya ke mass media, maka hari ini aku tunggu Bung Saud Nasution jam 11 siang dihadapan Penyidik Polda Jatim agar saya tunjukan 2 (dua) akta notaris ini. Beranikah anda??” tantang Hotman  yang ditujukan kepada Saud Usaman seperti yang dikutip dalam lembar rilisnya.

Hotman juga mempertanyakan soal honor yang diterima Saud sebagai komisaris dua perusahaan yang ditunjuk oleh Gunawan serta ‘kekuatan’ oknum aparat siapa yang berperan untuk memenjarakan Chinchin atas laporan Gunawan, yang berstatus masih suami Chinchin dan terikat status perkawinan.

Hotman mengaku menunda kepulangannya ke Jakarta hanya untuk menunggu kedatangan Saud ke Mapolda Jatim seperti yang dilakukannya sehari sebelumnya, Selasa (2/2) kemarin. “Saya akan menunggu Bung Saud di Ditreskrimum Polda Jatim sambil mendampingi Ibu Chinchin menjalani pemeriksaan sebagai pelapor soal dugaan kebohongan dalam penyelengaraan RUPS,” tambah Hotman.

Komjen Pol (Purn) Saud Usman Nasution

Sebelumnya, pria mirip Saud Usman Nasution tertangkap kamera wartawan saat mendatangi Ditreskrimum Polda Jatim, dihari yang sama Chinchin tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit II Hardabangtah, Selasa (1/2).

Kepada media, Saud mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apapun soal pelaksanaan RUPS dan pengangkatan dirinya sebagai salah satu komisaris di PT BCM dan DWB oleh Gunawan Angka Widjajaj, bos Empire Palace.

“Tidak..saya tidak tahu. Bukan saya itu. Salah nama mungkin. Oleh piro aku dadi ngono kuwi (dapat berapa saya jadi seperti itu, red),” ujarnya.

Ia juga mengaku kedatangannya ke Ditreskrimum Polda Jatim tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus dan pemeriksaan Chinchin. “Saya kesini mau nemui junior saya, Si Teguh. Dulu saat masih sama-sama di Akpol,” terangnya.

Untuk diketahui, RUPS dua perseroan PT BCM dan PT DWB yang digelar Gunawan Angka Widjaja pada 1 September 2016 lalu berbuntut laporan polisi yang dilayangkan Chinchin ke Polda Jatim.

Hasil RUPS yang dituangkan dalam akta otentik itu disebutkan soal pemecatan Chinchin sebagai Direktur Utama dua perseroan diatas. Disebutkan pula dalam akta notaris tersebut alasan pemecatan Chinchin serta nama-nama yang diangkat sebagai pengurus baru.

Menurut Chinchin, terdapat banyak kebohongan yang tertuang dalam akta otentik hasil dari RUPS tersebut. Menindak lanjuti hal itu, akhirnya didampingi Hotman Paris Hutapean dan tim penasehat hukumnya lainnya, Chinchin melaporkan tujuh orang ke SPKT Polda Jatim pada Selasa, 24 Januari 2016 lalu.

Berdasarkan laporan polisi bernomor LPB/100/I/2017/UM/SPKT POLDA JATIM dan LPB/101/I/2017/UM/SPKT POLDA JATIM, Chinchin melaporkan tujuh orang atas dugaan konspirasi tindak pidana memasukan dan menggunakan keterangan palsu dalam akta autentik, sesuai pasal 266 ayat 1 jo 266 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama tujuh tahun penjara.

Tujuh terlapor tersebut antara lain, Gunawan Angka Widjaja, Komisaris dua perseroan diatas; Edward Suharto Joyo Santoso, pengacara keluarga yang diangkat menjadi komisaris PT BCM dan PT DWB;      Saud Usman Nasution, Purnawirawan Jenderal Polri yang diangkat menjadi komisaris; Budi Santosa, Staf Empire Palace yang diangkat menjadi Direktur;  Soegiarto Angka Widjaja, adik Gunawan yang diangkat sebagai Direktur; Rachmat Suharto, anak Edward yang diangkat menjadi Direktur yang juga berprofesi sebagai notaries; dan Teguh Suharto Utomo, pengacara Gunawan.

Hingga berita ini ditulis, Teguh Suharto Utomo belum bisa dikonfirmasi, panggilan serta pesan yang dikirimkan ke nomor pribadinya belum ditanggapi. eno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry