Menteri saat Memimpin Rapat Koordinasi Pimpinan Kemenag, Senin (2/1/2023). (foto: kemenag,go.id)

JAKARTA | duta.co – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga kondusivitas di wilayahnya masing-masing. Hal ini dilakukan berkaitan situasi politik yang diindikasikan akan semakin memanas di tahun 2023.

Gus Men, sapaan akrab Menteri Yaqut, mengingatkan ASN Kementerian Agama bahwa agama seringkali dijadikan sebagai instrumen dalam kontestasi politik. Hal seperti ini harus diantisipasi dini dan jangan dibiarkan agar tidak menjadi benih konflik dan memecah belah keamanan bangsa.

Karena itu, Gus Men meminta para pejabat Kemenag, pusat dan daerah, perlu melakukan Langkah mitigasi dan antisipasi dini.

“Saya mengingatkan kembali, 2023 sudah menjadi tahun yang diindikasikan tahun politik yang penuh kerawanan, terutama penggunaan agama sebagi instrument politik. Karena itu, saya perintahkan untuk semua agar mengantisipasinya,” ungkapnya pada rapat kordinasi yang diikuti oleh para pejabat Kementerian Agama dari Para Eselon I, Kepala Kanwil Provinsi hingga para Kepala kantor Wilayah Kabupaten/Kota yang dilakukan secara Hybrid dari Kantor Kemenag Pusat, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Gus Men memerintahkan para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota agar lebih sering bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, hingga ke lapisan yang paling bawah.

“Lebih sering silaturahmi ke tokoh masyarakat, bupati, gubernur, tokoh agama, pengurus rumah ibadah, kalo perlu ke RT dan RW untuk menghindari politisasi agama. Mau tidak mau, situasi politik ke depan Kemenag memiliki peran penting,” tegasnya.

“Kita perlu konsentrasi penuh untuk meminimalisir praktik politisasi agama,” ungkapnya.

Gus Men juga meminta para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terlibat aktif dalam memberikan narasi-narasi positif guna menghindari konflik atas nama agama di tahun ini. “Libatkan dosen agar aktif membangun wacana yang positif tentang kebangsaan dan toleransi beragama,” jelasnya.

Terakhir, Gus Men menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk tidak mengeluarkan ujaran kebencian, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Gus Men akan terus memantau secara rutin agar semua tetap kondusif dan tak memicu konflik. (kemenag.go.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry