Dr H Hidayat Nur Wahid. (ft/fajar.co.id)

JAKARTA | duta.co – Penangkapan sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), mendapat perhatian serius masyarakat luas. Tak ketinggalan, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), ikut mendesak aparat agar segera membebaskannya.

HNW yakin, tokoh  yang ditangkapi polisi itu, tidak akan mengarahkan massa untuk berbuat anarki dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Karenanya, politisi PKS ini meminta polisi segera membebaskan mereka. “Segera bebaskan 8 tokoh yang ditangkap itu,” demikian HNW kepada wartawan, Selasa (13/10/2020).

Menurut HNW, sejumlah tokoh KAMI yang ditangkap merupakan aktivis senior yang kritis. Mereka tidak akan mengarahkan massa agar berbuat anarki. “Pak Syahganda, Jumhur Hidayat, itu kan mereka yang dikenal aktivis-aktivis lama. Aktivis senior yang dari dulu mengerahkan massa, tapi tidak pernah anarkis. Dari dulu mereka para aktivis yang orientasinya kritis dan tidak anarkis,” ungkapnya.

Lebih lanjut, HNW juga meyakini kegiatan yang digelar oleh KAMI selalu berizin dari pihak terkait. Menurutnya, jika mereka yang bergelar kegiatan yang berizin justru difitnah hingga ditangkap, akan menghadirkan ketegangan di masyarakat.

“Jadi saya berkeyakinan dari 8 tuntutan perjuangan KAMI, dan tokoh-tokoh KAMI, dan kegiatan yang mereka gelar. Selama ini kan mereka yang mereka gelar kegiatan terbuka, minta izin dan sebagainya,” tuturnya.

Karenanya, sarannya, jangan sampai penangkapan itu akan memunculkan stigma mereka difitnah. “Justru kalau itu dihalang-halangi, di-framing, difitnah, dibuat spanduk ke sana-kemari, yang spanduknya juga fitnah, tokoh-tokoh ditangkap, nah ini akan membuat semakin menghadirkan ketegangan yang tidak diperlukan,” imbuhnya.

Polri sendiri telah menjelaskan latar belakang penangkapan 8 tokoh KAMI. Polri menyebut mereka bermula dari percakapan di grup WhatsApp yang disebut mengerikan.

“Ini terkait demo omnibus law yang berakhir anarkis. Patut diduga mereka-mereka itu tadi memberikan informasi yang menyesatkan, berbau SARA dan penghasutan-penghasutan itu. Kalau rekan-rekan ingin membaca WA-nya ngeri,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/10).

Diketahui, Bareskrim Polri menangkap petinggi dan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Total ada 8 anggota KAMI Medan dan Jakarta yang ditangkap. Rinciannya, 4 orang berasal dari KAMI Medan dan 4 orang dari KAMI Jakarta.

“Medan KAMI: Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri. Jakarta: Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur, Kingkin,” ungkap Awi. (detik.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry