Pendopo Delta Wibawa. (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Pengusiran dan pelarangan wartawan dalam menjalankan tugas dialami beberapa wartawan yang bertugas di Sidoarjo. Perbuatan tidak layak ini dilakukan oknum protokoler Pemkab Sidoarjo, khususnya dalam penerapan protokoler berkenaan dengan Kunker Kemenpan RB dari Jakarta yang mengunjungi Pemkab Sidoarjo.

Kunjungan kerja Kemenpan RB tersebut guna bertemu dengan Bupati Sidoarjo dan Wabup ke Pendopo Delta Wibawa. Dalam kegiatan itu, oknum protokoler mengusir dan melarang wartawan yang hendak masuk pendopo untuk melaksanakan peliputan.

Dari Diskominfo Kabupaten Sidoarjo, media yang tergabung didalam biduk rumah tangga Diskominfo Sidoarjo selalu mengingormasikan kepada awak media se-Sidoarjo untuk mengawal dan mengikuti undangan atau agenda Bupati dan Wabup Sidoarjo, maupun dinas yang ada di Sidoarjo.

Tapi nahas, kekecewaan didapati saat undangan dari Diskominfo Sidoarjo yang dishare ke awak media yang hendak meliput berujung pelarangan peliputan.

Moch. Sulton, wartawan Pers Bhayangkara, kepada duta, Minggu (28/3/21) mengatakan, saat dirinya menghadiri kegiatan tersebut, sebelum masuk ke dalam ruangan Pendopo Delta Wibawa, media tidak diperbolehkan masuk oleh protokoler Pemkab Sidoarjo.

“Buat apa saya memegang kartu id card warna hijau dari Kominfo, akan tetapi saya tidak diakui dan tidak diperbolehkan untuk liputan di Pemkab Sidoarjo,” tanya Sulton terheran.

“Ditambah lagi, rilis dari Kominfo pun saya juga tidak pernah meminta pemberitaan kami untuk menjadi rupiah. Apakah ini yang dinamakan bergabung dan tindakan yang adil? tentunya tidak,” imbuh Sulton.

Sulton menambahkan, dirinya menyayangkan tidak adanya respect terhadap pihak media yang hendak melakukan peliputan. “Jika tidak butuh media juga tidak apa-apa. Tapi, kalau mengundang media tolong kita ini diperhatikan dan dipedulikan. Semisal tidak ada undangan, kita sebagai media mencari rejeki dan berita bisa ditempat lain,” pungkasnya.

Sebagai wartawan, dirinya berharap adanya perlakuan baik kepada para media yang hendak melakukan kegiatan peliputan. “Kami ingin berbaur lebih dalam ke Pemkab Sidoarjo, tapi malah justru perlakuan tanpa ada petunjuk yang pasti dari protokoler atau anggota Kominfo Sidoarjo,” ucap Sulton. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry