Oleh: Dr Ir Nurhidayati MP*

KOMUNITAS pembangunan semakin menyadari bahwa semakin eratnya keterkaitan antara kesehatan manusia dan praktik sistem produksi pertanian karena pertanian menghasilkan pangan, serat, dan obat-obatan serta menyediakan mata pencaharian bagi jutaan petani sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup lain yang berkontribusi bagi kesehatan mereka yang lebih baik. Oleh karena itu, para pengambil kebijakan, akademisi dan praktisi di bidang pertanian sedang berupaya untuk menerapkan sistem pertanian yang lebih produktif dan sehat untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan masyarakat. Mengingat penggunaan bahan kimia sintetik dalam sistem pertanian semakin tidak terkendali untuk mempertahankan produktivitas pertanian. Kondisi ini berdampak pada semakin menurunnya kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Fakultas Pertanian Unisma memiliki peneliti-peneliti yang mengembangkan sistem pertanian sehat melalui penggunaan bahan alami dalam sistem produksi pertanian, penerapan teknologi hijau dalam pengolahan hasil pertanian, dan diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan pokok karbohidrat yang umum dikonsumsi masyarakat dan berbagai topik penelitian laiinya yang mendukung pertanian sehat.

Sistem pertanian berkaitan dengan kesehatan manusia pada tingkat paling dasar. Keterkaitan yang sangat erat ini disebabkan karena hubungan antara sistem pertanian dan kesehatan masyarakat berjalan dua arah yang merupakan hubungan rantai sebab akibat. Kesehatan masyarakat yang baik mempengaruhi pertanian dengan meningkatkan kapasitas orang untuk bekerja, dengan demikian meningkatkan berapa banyak yang dapat mereka hasilkan.

Semakin sehat masyarakat petani kita akan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengambil risiko dengan menerapkan tanaman atau metode pertanian baru. Dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya produksi dan pendapatan yang lebih baik bagi petani (praktisi di bidang pertanian). Sebaliknya ketika petaninya tidak sehat, maka mereka tidak dapat memproduksi produk pertanian yang cukup untuk mendapatkan penghasilan  yang layak, sehingga mendorong timbulnya kemiskinan bagi masyarakat petani dan akibatnya malnutrisi semakin memperburuk kesehatan mereka.

Fakta bahwa adanya hubungan dua arah antara pertanian dan kesehatan merupakan peluang bagi kedua sektor untuk bekerja sama untuk membantu memecahkan masalah satu sama lain. Hal ini bermakna bahwa sistem pertanian dapat dikembangkan untuk memberi manfaat bagi kesehatan, dan sektor kesehatan dapat mengambil langkah untuk membantu mengatasi masalah pertanian. Meskipun pendekatan ini akan memunculkan pro dan kontra, namun koordinasi yang lebih baik pada akhirnya bisa menguntungkan kedua sektor. Koneksi antara pertanian dan kesehatan telah diakui selama bertahun-tahun, tetapi profesionalisme bidang kesehatan dan pertanian masih cenderung terus bekerja dalam batas-batas sektor mereka sendiri. Oleh karena itu  peningkatan koordinasi antara lembaga-lembaga kesehatan perlu  diarahkan untuk mengembangkan sistem pertanian yang sehat, agar kesehatan masyarakat dan lingkungan tetap terjamin.

Beberapa peneliti Fakultas Pertanian sedang bekerja untuk mengarahkan lebih banyak perhatian pada hubungan antara pertanian dan kesehatan untuk merangsang lebih banyak aksi bersama untuk mengatasinya. Penulis sedang mengembangkan produk hortikultura yang memiliki kandungan antioksidan tinggi untuk pencegahan penyakit degeneratif melalui sistem pertanian hidroganik di wilayah perkotaan. Namun, untuk memanfaatkan sinergi-sinergi ini membutuhkan penelitian kuat yang menghubungkan baik pertanian maupun komunitas kesehatan. Dengan inisiatif baru ini kami bertujuan untuk memperkuat hubungan hubungan antara sector pertanian dan kesehataan.

Pekerja di sektor pertanian terus-menerus dan langsung terpapar risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sistem  pertanian itu sendiri. Salah satu risiko ini berasal dari kontak antara pekerja dengan bahan-bahan kimia yang mengandung senyawa racun demikian juga peternak dengan hewan ternak. Selain petani dan peternak, masyarakat yang mengkonsumsi produk pangan dari system pertanian konvensional dengan menerapkan bahan kimia sintetik juga akan terpapar oleh senyawa racun tersebut sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif.

Penyakit degeneratif umumnya diakibatkan oleh penurunan kinerja secara bertahap pada sel-sel tubuh yang kemudian berdampak kepada fungsi organ secara umum. Sebagian besar penyakit degeneratif muncul akibat pertambahan usia, bukan akibat virus atau bakteri. Gaya hidup yang buruk juga turut meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Berdasarkan Susenas 2012, separuh lebih lansia (52,12%) mengalami keluhan kesehatan dan tidak ada perbedaan  lansia yang mengalami keluhan kesehatan berdasarkan jenis kelamin (laki-laki 50,22%; perempuan 53,74%). Informasi ini juga memperlihatkan perkembangan kondisi penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan pada tahun 2005-2012. Hal ini berarti secara umum derajat kesehatan penduduk lansia masih rendah, yang dapat dilihat dengan peningkatan persentase penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan dari tahun 2005-2012.

Faktor yang juga mempengaruhi kondisi fisik dan daya tahan tubuh lansia adalah pola hidup yang dijalaninya sejak usia balita. Pola hidup yang kurang sehat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, masalah umum yang dialami adalah rentannya terhadap berbagai penyakit. Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit, termasuk penyakit degeneratif.

Perubahan dalam praktik pertanian sangat diperlukan untuk mengurangi risiko berkembangnya penyakit degenartif sejak dini. Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik antara bidang pertanian dan kesehatan untuk  memerangi penyakit degeneratif  yang telah muncul di masa lalu dan yang pasti akan muncul lagi di masa mendatang. Ini menunjukkan pentingnya pasokan makanan yang seimbang untuk kesehatan manusia. Kesehatan manusia sangat tergantung pada suplai makanan dengan gizi  seimbang dan bebas dari senyawa beracun. Oleh karena itu perlu adanya konferensi Pertanian dan Kesehatan yang perlu diikuti  baik dari kalangan penentu kebijakan, akademisi, peneliti, praktisi dan masyarakat pada umumnya. dengan Tema  ‘Pertanian Sehat, Gizi Sehat, Masyarakat Sehat.

Topik ini meliputi hubungan antara arsitektur  pertanian, sistem produksi pangan dan pertanian perkotaan, serta aktivitas fisik, nutrisi, variasi genetik dan faktor penentu lain kesehatan manusia. Kajian-kajian yang dibutuhkan terkait dengan nutrisi yang optimal konsisten dengan pertanian berkelanjutan secara ekologis dan ekonomi, dan kerjasama lembaga-lembaga ilmiah dan politik yang dapat mengintegrasikan penelitian ke dalam perencanaan kota dan peraturannya, pertanian dan sistem perawatan kesehatan. Hasil kajian ini akan berkontribusi pada perkembangan kesehatan yang lebih baik sepanjang siklus hidup manusia, dan mencegah atau menunda penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker. Para ilmuwan yang bekerja di bidang kedokteran, fisiologi, genetika, nutrisi, dietetika, ekonomi, arsitektur, pertanian serta ilmuwan dan pembuat kebijakan yang tertarik pada masalah lingkungan seperti keberlanjutan pertanian dan iklim akan menemukan topik diskusi yang sangat menarik.

Langkah konkrit yang perlu diterapkan secepatnya adalah menciptakan Lingkungan Pertanian yang Lebih Sehat. Hal ini membutuhkan sosialisasi terus menerus kepada petani (praktisi di bidang pertanian) agar mereka dapat menemukan kesehatan mereka yang lebih baik terkait dengan praktik pertanian. Agrokimia dapat menyebabkan keuntungan yang cukup besar dalam produksi, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius bagi pengguna. Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan nitrat dan nitrit mengalir keluar dari lahan pertanian dan mencemari sumber air minum. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa hanya 30 persen dari aplikasi pupuk yang benar-benar diserap oleh tanaman, selebihnya akan mencemari lingkungan dan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air kehidupan manusia. Sebuah situasi yang tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga sangat penting dalam sistem produksi pertanian bila kita dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga dapat menekan biaya produksi pertanian.

Pestisida juga telah digunakan jauh melebihi dari yang diperlukan. Kondisi ini akan meracuni ribuan pekerja pertanian setiap tahun. Pestisida dan residunya juga mencemari sumber daya air, dan paparan jangka panjang melalui air minum, yang berdampak pada semakin berkembangnya  penyakit tidak menular (degeneratif) pada manusia.  Hal ini dibutuhkan kajian tentang solusi yang paling efektif oleh para peneliti, tentang  kombinasi manajemen hama terpadu (PHT) dan pendidikan dan penyuluhan tentang bahaya penggunaan pestisida.

Sebenarnya petani atau praktisi mengetahui tentang bahaya penggunaan pestisida sintetik tersebut dengan adanya label bergambar tengkorak dan tulang bersilang pada sebuah wadah pestisida yang menunjukkan berbahaya bagi manusia. Namun hal ini tidak pernah diindahkan, karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi petani. Dengan menggunakan PHT, yang lebih mengandalkan kontrol biologis hama dan lebih sedikit penggunaan pestisida kimia, sebenarnya petani mampu mempertahankan hasil mereka sekaligus mengurangi biaya produksi.

Upaya pendidikan dan penyuluhan untuk mengurangi penggunaan pestisida di kalangan petani harus terus dilakukan melalui pendekatan untuk pertanian dan kesehatan yang disebut Ecohealth, yang mencoba menciptakan lingkaran kebajikan (Virtuous Circle) dari produksi pertanian yang memadai, peningkatan kesehatan manusia, dan ekosistem pertanian berkelanjutan.  Kita menyadari bahwa tidak mudah meyakinkan masyarakat agar mereka mau menerapkan sistem pertanian yang sehat di tengah-ktengah kesulitan ekonomi yang mereka alami.  Namun sebagai akademisi dan peneliti kita harus terus berusaha untuk mensosialisasikan program pertanian sehat untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik melalui pendekatan Ecohealth kepada petani tanaman pangan dan hortikultura.

Sebagai penutup opini ini, kami sebagai peneliti Fakultas Pertanian khususnya di bidang pertanian sehat akan terus berupaya untuk mensosialisasikan kepada petani agar selalu menerapkan Ecohealth dalam sistem pertanian di Indonesia. Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pemerhati di bidang pertanian, kesehatan dan lingkungan.

*Penulis merupakan Dekan Fakultas Pertanian Unisma

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry