BOJONEGORO | duta.co – Salah satu sumber olahan air PDAM Bojonegoro yang didistribusikan kepada pelanggan berasal dari sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di pulau Jawa itu beberapa hari yang lalu dikabarkan telah tercemar senyawa kimia Amonia.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian (Kabag) Teknik, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro, Karmanto mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium air tersebut masih bisa untuk diolah dan didistribusikan kepada pelanggan untuk dikonsumsi sehari-hari.

“Hasil uji lab menyatakan airnya masih bisa diolah dan layak konsumsi,” ungkapnya, Kamis (28/7/2022).

Hasil uji laboratorium itu, lanjut Karmanto, menyatakan bahwa kandungan amonia dalam air sejumlah 0,01 mg per liter, dimana nilai ambang batas maksimal air yang mengandung amonia adalah 1,5 mg per liter.

“Hasil uji lab masih jauh dari ambang batas maksimal, jadi benar-benar aman dikonsumsi,” lanjutnya.

Untuk yang diajukan uji laboratorium diambilkan dari air pelanggan di Jl. Gajah Mada, Kecamatan Bojonegoro. Pemilihan sample itu karena daerah tersebut yang terdekat dengan pengolahan air Banjarsari dan juga dekat dengan sungai Bengawan Solo.

Pihak PDAM juga menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk tidak khawatir meskipun bahan baku air ada yang diambilkan dari sungai Bengawan Solo.

“Para pelanggan tidak perlu khawatir, kami (PDAM) tetap memperhatikan aspek keamanan dan juga kesehatan dalam pengolahan,” pungkasnya. (abr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry