Tim Satgas Covid-19 Kabupaten bersama dewan menemui manajemen PT Berlina Tbk, untuk cek pasca tes swab di perusahaan. (DUTA.CO/Abdul)

PASURUAN | duta.co – Upaya untuk memutus rantai Covid-19 terus dilaksanakan sejumlah perusahaan di Kabupaten Pasuruan. Bahkan, manajemen PT. Berlina Tbk di Pandaan, menyebut telah menindaklanjuti hasil tes rapid masal kepada ratusan karyawannya, beberapa waktu lalu, pasca ada yang meninggal.

Wakil HRD PT Berlina Tbk, Nurul, mengatakan, tes rapid masal dilakukan Selasa (6/10/2020) lalu, diikuti 929 orang karyawan. “Dari hasilnya ada 166 orang reaktif. Saat ini isolasi mandiri di rumah masing-masing terhitung sejak Rabu tanggal 7 Oktober atau sehari pasca rapid test masal,” ujarnya, Rabu (21/10/2020).

Dari 166 orang yang reaktif tes rapid, 30 orang sudah dites swab. Beberapa lainnya juga telah melaksanakan swab secara mandiri. Dari hasilnya diketahui dua orang karyawan positif swab, masing-masing asal Kecamatan Pandaan. Saat ini, dua karyawan yang positif tersebut masih menjalani karantina di BLK Rejoso.

“Rapid test masal kami lakukan untuk menindaklanjuti adanya karyawan yang berdomisili di Malang, yang statusnya komorbit dirawat di salah satu rumah sakit yang kemudian meninggal. Untuk antisipasi penyebaran Covid-19, manajemen perusahaan langsung menindaklanjutinya,” terangnya.

Selama isolasi atau karantina mandiri, perusahaan menyatakan baik yang reaktif tes rapid dan positif swab tetap digaji utuh. Tanpa ada potong gaji, juga tidak ada potong cuti. Untuk 166 orang karyawan reaktif tes rapid, selama isolasi mandiri di rumah juga terus dipantau perkembangannya oleh perusahaan.

Bahkan, pelacakan akan keberadaannya melibatkan tim IT, juga tim dokter dari perusahaan imbuhnya. “Sisanya dari yang reaktif, kami lakukan bertahap untuk swab test-nya. Nantinya tanggal 21-22 Oktober ini juga semua karyawan di-rapid ulang. Untuk saran dan imbauan dewan agar semua karyawan di-swab test,” ucap Nurul.

Selain itu, lanjut dia, juga menunggu koordinasi dan keputusan manajemen pusat. “Sedangkan untuk karyawan statusnya non-reaktif, tetap masuk normal. Namun pihak perusahan telah menerapkan dan sesuai petunjuk protokol kesehatan, juga ada social distancing-nya di dalam pabrik,” pungkasnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry