PONTIANAK | duta.co –  Nama  Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy sudah terpatri kuat dalam masyarakat Kalimantan Barat. Ulama asli Kalbar ini, kiprah dan jasanya tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga internasional. Sayang, pendiri Tarikat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) itu, belum tecatat sebagai pahlawan nasional.

Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) dan membedah sosok Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy, Rabu, (21/10/2020) digelar Webinar bertajuk “Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy Ulama Nusantara Pendiri Tarikat Qadiriyah Naqsyabandiyah”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan Yayasan TQN Khatibiyah Sambas.

Hadir, tokoh-tokoh dari berbagai organisasi. Dari PW Nahdlatul Ulama, PW Muhammadiyah, MUI Kalimantan Barat dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Barat.

Dr Ismail Ruslan, MSi, Dekan FUAD  IAIN Pontianak, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya merasa bangga bisa menyelenggarakan webinar ini. Dengan ini bisa menghargai kiprah dan warisan para ulama di Kalimantan Barat. “Kegiatan ini juga sekaligus momentum peringatan hari santri nasional,” ujarnya.

Rois Syuriah PWNU Kalimantan Barat, Drs KH Syahrul Yadi, MSi, dalam pembukaan Webinar,  menyampaikan, bahwa, NU sangat mengapresiasi webinar ini sebagai usaha untuk mengenalkan ulama asli Kalimantan Barat. Di mana kiprah dan jasanya tidak hanya dikenal secara nasional tapi juga dikenal hingga internasional.

Apresiasi juga disampaikan Drs H Ridwansyah, MSi selaku Kepala Kemenag Kalbar. Kementerian Agama, katanya, memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya untuk mengenalkan ulama nusantara khususnya di Sambas, satu diantaranya yang telah kami lakukan ialah pendirian MAN IC Sambas sebagai ikhtiar untuk mengenang kiprah dan jasa Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasy.

Keterangan gambar liputanislam.com

Ketua Umum MUI Kalimantan Barat, Drs KH M Basri HAR juga mengulas biografi tentang Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy ini. Ia mengaku bangga dan mengucapkan terima kasih kepada FUAD IAIN Pontianak yang telah menyelenggarakan webinar ini.

MUI Kalbar, jelasnya, sangat optimis dengan kiprah Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy ini, dan layak untuk diberikan penghargaan gelar pahlawan nasional. Kendati begitu, ia berpesan jika belum tercapai, maka jangan berkecil hati karena sejatinya beliau secara defacto sudah menjadi pejuang yang tidak diragukan lagi kiprahnya, terutama dalam kesufiannya.

Dr H Pabali Musa, MAg Ketua PWM Kalimantan Barat memberikan ulasan biografi Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy dari perspektif filisofis sosio historisnya. Apresiasi dan mohon doa dan dukungan kepada semua pihak yang terlibat untuk mengenal Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy ini.

Harapannya semoga beliau bisa dianugerahkan gelar pahlawan nasional. “Kami bangga bisa terlibat dalam memberikan kontribusi khususnya dalam melakukan penelitian dan pengkajian tentang beliau,” jelasnya.

Dr Adnan Mahdi, MSI, Sekretaris Umum Yayasan TQN Khatibiyah Sambas mengulas sedikit tentang amaliyah dan biografi Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy. Ia berterima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, sekaligus mohon dukungan kepada alim ulama, orangtua, guru, mursyid, dan seluruh pihak, khususnya Ikhwan TQN Khatibiyah Sambas agar mendoakan nama beliau masuk dalam deretan nama pahlawan nasional yang akan diumumkan tanggal 10 Nopember oleh pemerintah RI, harapnya.

Humas FUAD juga menginformasikan untuk ke depan akan ada seri berikutnya dari webinar tentang Syekh Ahmad Khatib As-Sambasy, yang akan menghadirkan narasumber dan pakar nasional dan internasional, silakan simak pada kesempatan mendatang. (Bob Andrian /Junaidi Abidin)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry