SISWA BARU: Suasana Hari pertama masuk sekolah yang diisi dengan kegiatan MPLS siswa baru di SMAN 16 Surabaya, Senin (13/7/2020). Selain Tatap muka secara Langsung yang diwakilli 17 siswa baru, sekolah juga melaksanakan MPLS secara daring. DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – Hari pertama masuk sekolah, Senin (13/7/2020) diwarnai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru.

Berbagai kebijakan diambil sekolah untuk program MPLS, mulai dari sepenuhnya daring hingga mendatangkan perwakilan siswa baru ke sekolah untuk pembukaan MPLS. Seperti di SMAN 16 Surabaya yang mendatangkan 17 siswa barubuntuk mengikuti pembukaan MPLS.

Kepala SMAN 16 Surabaya, RA Roosdiantini mengungkapkan kehadiran perwakilan siswa ini untuk memberikan contoh pembukaan pada 300an siswa baru lainnya.

“Kami ingin masih ada nuansa khidmatnya dengan perwakilan siswa ini. Jadi meskipun pandemi dan dilakukan virtualnya masih  cukup sakral,” lanjutnya.

Terkait materi, Roos menjelaskan selama MPLS menekankan materi pembentukan karakter siswa. Selain itu mengenalkan fasilitas di sekolah dan protokol kesehatan yang diterapkan.

“Kami sudah melakukan workshop dengan guru agar guru tidak terbatas memakai media sosial whatsapp untuk menyampaikan materi. MGMP juga memampatkan materi selama enam bulan menjadi empat bulan, sehingga sisa waktunya bisa digunakan untuk ulangan,”lanjutnya.

Ke depan, pembelajaran di SMAN 16 Surabaya akan dilakukan dengan memakai berbagai media daring. Dengan skema 20 menit materi dengan materi daring tatap muka kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab memakai sosmed.

“Jadi siswa tidak full memakai banyak kuota untuk video converence. Hanya 20 menit setiap pelajaran kemudian dilanjutkan komunikasi via whatsapp untuk tanya jawab dan tugas dikumpulkan lewat email,” lanjutnya.

Untuk menekankan kedisiplinan, selama pembelajaran jarak jauh, siswa juga tetap harus menggunakan seragam saat di rumah.

Siswa baru SMAN 16 Surabaya, Paramitha  mengungkapkan tidak keberatan harus hadir ke sekolah karena ada protokol kesehatan yang diterapkan. “Ya merasa aman sih. Apalagi ke sekolah juga sebentar,” ujarnya. Iapun juga bersiap untuk memulai tahun ajarn baru secara daring.

Sementara itu, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menggelar MPLS secara daring dengan diikuti Wakil Gubernur, Emil Dardak secara daring.

Kepala Smamda, Astajab menjelaskan karena pelaksanaan secara daring, maka 400 siswa baru bisa mengikuti MPLS.

“MPLS ini kami isi dengan pengenalan dan pembiasaan di sekolah, serta dihadiri wagub melalui daring sehingga bisa amemberikan motivasi pada siswa di tengah pandemi,”ujarnya.

Astajab menjelaskan, selama Surabaya belum zona hijau, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem jarak jauh.  Dalam proses MPLS selama seminggu, siswa juga akan dikenalkan wali kelas dan guru pelajaran.  “Komunikasi nanti secara daring dan sosmed, langsung dari wali kelasnya,” lanjutnya.

Tahun ajaran ini, Smamda mendapat 400 siswa yang terbagi di 14 rombel, mulai dari kelas nasional yang berisi 36 siswa per rombel dan juga kelas internasional yang ada 20 siswa. “Pembelajaran nanti digelar sama seperti sekolah offline. Dari pukul 07.00 hingga sore, kalau waktunya sholat dhuha, dhuhur ya break dulu belajarnya,” tegasnya. wik

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry