MEMBUKA : Wakil gubernur Jatim Emil dardak saat membuka East Java Investival (EJI) 2019 (duta.co/faizal)

SURABAYA  | duta.co – East Java Investival (EJI) 2019 diharapkan menjadi magnet bagi investor untuk berinvestasi ke Jawa Timur. Dan hasilnya dihari pertama pembukaan festival ini, terdapat Rp 135 miliar nilai investasi yang ditandatangani melalui letter of agreement.

Jumlah nilai itu berasal dari 5 investor. Terbesar investasi sektor wood pellets di kabupaten Probolinggo senilai Rp 75 miliar. Investormya berasal dari konsorsium dan realisasi pada 2020. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengeksplor potensi ekonomi di Jawa Timur.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat membuka EJI 2019 mengungkapkan kegiatan ini dikemas dengan cukup menarik. ” Biasanya kegiatan seperti ini terkesan formal. Tapi kali ini dikonsep festival sehingga lebih menyenangkan. Termasuk ada kemasan entertainmen,” katanya, Kamis (26/9/2019) di Ballroom Grand City mall Surabaya.

Lanjutnya dengan masuknya sejumlah investasi ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja. Apalagi di Jawa Timur potensi ekonomi masih sangat luar untuk bisa di eksplor. “Hampir 1/4 industri manufacturing ada di Jatim. Apa bisa tumbuh? masih sangat bisa. buktinya pertumbuhan ekonomi 50 persen masih di sekitar gerbangkertosilusila,” ungkapnya.

Kenalkan Millenial pada Investasi

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim, Aris Mukiyono, menuturkan kegiatan East Java Investival yang akan menjadi ajang edukasi bagi kaum milenial. ”Jadi juga untuk menggerakkan minat investasi bergaya milenial, di mana sekarang start up dan franchise sedang menjamur,” katanya.

Oleh karena mendorong milenial berinvestasi, maka peserta pameran yang akan berpartisipasi salah satunya untuk jenis usaha skala kecil dan menengah. Misalnya franchise di bidang makanan dan minuman hingga pendidikan.

‘’Nah, dengan franchise ini selain buka usaha, juga bisa mendidik para pelaku usaha baru. Jadi dengan modal yang tidak besar, mereka sudah bisa membuka usaha sendiri,” jelas Aris.

EJI 2019 juga sebagai Langkah awal untuk menjembatani investor pemerintah daerah/pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia dalam mendukung program percepatan pembangunan Nasional dan daerah Indonesia khususnya Jawa Timur. “ Ini adalah forum mediasi antara Pemerintah Sektor usaha (investor) Masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Selain itu, EJI 2019 menginformasikan dan mengekspos seluruh potensi yang dimiliki Jawa Timur terutama pada sektor-sektor investasi, saham, pariwisata, insfrastruktur, layanan publik dan produk unggulan yang dihasilkan serta hasil pembangunan yang telah berjalan. Menjadikan Jawa Timur sebagai tujuan wisata investasi skala Internasional.

Provinsi Jawa Timur merupakan Kawasan strategis dan memiliki kontribusi perekonomian yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang konsisten tumbuh diatas pertumbuhan rata rata nasional. Berdasarkabn data badan pusat statistic (BPS), Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) 2018 mencapai 5,57% di atas Pertumbuhan nasional Indonesia sebesar 5,27%.

Seiring dengan persaingan pasar bebas, Jawa Timur diharapkan menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan berbasis digital. Dalam konteks ini, maka dibutuhkan peran aktif dan karya nyata Provinsi Jawa Timur untuk mengangkat dan meningkatkan ketertarikan para investor PMA maupun PMDN untuk berinvestasi di berbagai bidang di Jawa Tim r. Di samping itu sinergitas antara OPD terkait, BUMD , dari seluruh lapisan masyarakat.

Perhelatan EJI 2019 diselenggarakan 12-15 September 2019. Acara ini untuk mendorong investasi baru baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk masuk ke Jatim. (Zal)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry