ADHYAKSA : Suasana Lomba Cerdas Cermat di Aula Kejari Kabupaten Kediri (Ahmad Mafruchi / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Memasuki hari kedua Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP dan Mts se- Kabupaten Kediri memperebutkan Piala Bergilir Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri, berlangsung sangat seru. Acara digelar di Aula Kejari ini, sempat melakukan pertandingan ulang karena dua tim, MTsN Puncu dan SMPN 2 Pare mendapatkan skor yang sama.

Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi (HAK) se-dunia, terbukti ampuh untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengetahui produk hukum, fungsi dan tugas Kejaksaan serta mampu memahami makna korupsi. Meski terkesan malu-malu, namun jawaban polos dilontarkan sejumlah peserta menunjukkan keberanian yang patut diapresiasi.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Plt, Kepala Dinas Pendidikan, Sujud Winarko saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (19/11). Bahwa ini kegiatan ini merupakan wujud sosialisasi kurikulum berbasis kearifan lokal buat siswa setingkat SMP. “Tujuannya agar siswa didik mengenal hukum dan perundangan serta perangkat hukum yang berlaku di masyarakat saat ini,” terangnya.

Cerdas Cermat Positif Untuk Siswa

ADHYAKSA : Nurilia Ani, guru pendamping dari SMPN 2 Pare (Ahmad Mafruchi / duta.co)

Sejumlah guru pendamping yang hadir melihat siswa didik bertanding mengaku salut atas acara digagas Koprs Adhyaksa ini. Mereka pun berharap agar acara seperti ini berkelanjutan karena juga sebagai tolak ukur kemampuan para siswanya.

“Acara ini sudah berjalan dengan baik, untuk mengetahui kemampuan anak-anak dan mengenal mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Sebaiknya acara ini digelar rutin dan acara ini bermanfaat bagi anak-anak untuk diterapkan dikesehariannya,” jelas Nurilia Ani, guru pendamping dari SMPN 2 Pare.

Dia pun mengaku sempat histeris, karena saat anak didiknya bertanding sempat berakhir skor sama dengan MTsN Puncu. “Namun, alhamdulilah anak-anak bermain tenang dan bisa unggul kemudian lolos ke semi final. Kami selain berlatih juga akan menyiapkan mental mereka, karena cerdas cermat ini tidak hanya cara bicara. Namun dituntut kemampuan bicara dihadapan orang banyak secara cepat dan tepat,” imbuhnya.

Meskipun kalah, namun peserta dari SMPN 3 Wates mengaku mendapat manfaat dengan mengikuti acara ini. Miranda Sari, siswa Kelas IX mengaku semakin memahami arti hukum dan fungsi Kejaksaan. “Acara ini sangat berpengaruh besar baut kami menjadikan lebih tahu dan mengenal lebih dekat Kejaksaan. Soalnya sulit namun kami akan terus belajar lagi,” ungkap Miranda Sari, ditemui usai lomba.

Optimisme Tunas Bangsa

ADHYAKSA : Peserta dari SMPN 2 Pare lolos babak penyisihan (Ahmad Mafruchi / duta.co)

Rasa optimisme dan mengaku akan tampil lebih baik dengan menguasai terkait korupsi, Kejaksaan dan produk hukum lainnya, disampaikan Gayuh Setlian, mewakili peserta dari SMPN 2 Pare. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dan dirinya menjadi tahu terkait fungsi Kejaksaan.

“Kegiatan ini sangat bagus, kami sebagai siswa menjadi tahu fungsi Kejaksaan. Kami telah lolos babak penyisihan dan akan tampil pada tanggal 28 besok. Sampai di rumah, kami akan membuka kitab undang-undang dengan meningkatkan kemampuan argumentasi dan lebih tepat memberikan jawaban,” jelasnya.

Kepala Kejari Rohmadi, SH melalui Kasi Intel Ika Ayuningtyas Winarti, SH menyampaikan pelaksanaan hingga hari kedua berlangsung sesuai rencana dan tidak ada kendala. “Kami sampaikan selamat bagi peserta yang lolos dari babak penyisihan, bagi yang belum beruntung kami harapkan tidak patah semangat dan terus belajar mencari ilmu dan wawasan. Mereka semua tunas-tunas bangsa dan kami para jaksa adalah sahabat mereka (siswa, red),” ucap Ika Ayuningtyas Winarti, SH. (rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry