PASURUAN | duta.co – Sejak dua pekan ini harga eceran cabai di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan drastis. Seperti di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan sebelumnya harga cabai rawit masih kisaran Rp 60 ribu perkilogram, naik menjadi Rp 65 ribu perkilogram. Namun saat ini harga cabai rawit kembali naik meroket hingga mencapai 72 ribu per kilogram.

Tidak hanya cabai rawit, harga berbagai macam jenis cabai ikutan naik seiring dengan banyaknya permintaan pembeli. Seperti cabai rawit muda dari harga Rp 30 ribu perkilogram jadi Rp 52 ribu perkilogram. Jenis cabai lalapan yang semula dari harga Rp 50 ribu perkilogramnya, namun saat ini menjadi Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah besar dari harga Rp 60 ribu perkilogram menjadi Rp 90 ribu per kilogram.

Bahkan, cabai keriting yang awal harganya Rp 55 ribu perkilogram menjadi Rp 60 ribu perkilogram. “Pasokan cabai rawit dari tengkulak masih lancar. Namun naiknya harga cabai karena terpengaruh kiriman dari petani sedikit sehingga stok nyaris tidak ada. Juga karena panen gagal. Ini berdampak menurunnya minat beli masyarakat pada cabai saat ini,” papar Umi Kulsum, pedagang sayur di Pasar Kebonagung, Senin (22/7/2019).

Sementara itu harga seluruh jenis sayuran yang diperjual belikan di Pasar Kebonagung cenderung stabil dan tak mengalami kenaikan yang berarti. Bahkan harga eceran bawang merah turun yang sebelumnya Rp 30 ribu perkilogram saat ini menjadi Rp 24 ribu perkilogram. Sementara untuk harga bawang putih dari harga Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 27 ribu per kilogram.

Para pedagang mengaku tidak mengetahui pasti, kapan harga cabai akan turun. Diperkirakan, harga cabai justru masih akan mengalami kenaikan dalam sepekan ke depan. “Dengan kenaikan harga cabai yang melonjak ini, saya dan pembeli lain rata-rata beli 1 sampai 2 ons saja, untuk memenuhi kebutuhan dapur di rumah. Cabai sangat mahal,” ungkap Suntana, seorang pembeli. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry