SURABAYA | duta.co – Mitos tidak boleh makan durian saat hamil ternyata salah besar. Kandungan kolesterol dalam durian justru dibutuhkan ibu hamil untuk membentuk mata, otak dan jantung. Karena mengonsumsi durian ini lebih bagusnya saat usia kandungan nol hingga 14 minggu atau di trimester pertama kehamilan.

Dokter ahli kandungan, dr. Ekarini Aryasatiani, Sp.OG mengatakan makanan apa saja saat hamil tidak ada pantangan. “Makan nanas boleh, makanan kuning telor dan semua jenis seafood yang mengandung banyak kolesterol dibutuhkan. Makanya saat hamil kadar kolesterol tubuh juga meningkat,” ujar dr.Eka saat menjadi pembicara dalam ajang seminar nutrisi Percepatan Pembangunan 1000 HPK yang digelar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di Surabaya, Sabtu (30/9).

Setelah memasuki masa kehamilan trimester kedua, Maka dokter atau bidan harus mulai menghitung kondisi si ibu. Apakah masih boleh mengonsumsi makanan dengan kolesterol tinggi atau tidak. Baru pada trimester ketigadokter atau bidan melihat kondisi janin. Jika janim membesar, maka ibu harus stop makan karbohidrat. Yang diperbolehkan hanya mengonsumsi protein dan buah. Namun buah yang mengandung karbohidrat banyak juga tidak boleh dikonsumsi.

“Usia kandungan 28 minggu sebenarnya tinggal bikin gemuk janin. Kalau karbo terus yang dikonsumsi janin bisa besar,” tukasnya.

Dikatakan dr. Eka, dia sebagai ahli urogenekologi selama ini bertugas untuk memantau ibu hamil yang lahir normal. Karena ibu yang lahir normal berat janinnya tidak boleh lebih dari 3200 gram.l agar panggulnya tiidak rusak. “Jika rusak maka saat masa tuanya, si ibu akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan misalnya tidak bisa menahan kencing dan sebagainya,” jelas dr Eka.

Bagi perempuan yang ingin memiliki bayi sehat maka harus mengonsumsi makanan bergizi sebelum hamil. Terutama mengonsumsi susu hamil yang mengandung asam folat. Kekurangan gizi pada ibu hamil juga akan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Sehingga akan menimbulkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Ahli gizi ibu dan anak, Dr. drg. Sandra Fikawati , MPH mengatakan untuk mencegah BBLR ini, ibu hamil harus mencukupi kebutuhan gizi makro dan mikro. “Zat gizi mikro itu seperti energi dan protein Yaang berperan penting dalam proses metabolisme tubuh serta pembentukan plasenta dan organ janin. Zat gizi mikro itu terutama zat besi, asam folat , asam llemak omega, DHA dan sebagainya,” jrlas drg. Fika panggilan akrabnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry