SURABAYA | duta.co – Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) persembahan Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) DPR RI, benar-benar ‘menggoda’ para santri. Bukan cuma soal hadiahnya, LBKK ini juga masuk ‘uji nyali’ bagi santri ingin tampil terbuka.

“Sekaligus test keberanian, uji nyali membaca kitab kuning di muka umum. Kalau selama ini hanya tampil depan kiai atau guru sendiri, dengan mengikuti LBKK setidaknya bisa mengukur bagaimana kita menguasai makna dan bahasa yang benar,” demikian Mohammad Rois, salah seorang santri asal Nganjuk, lewat duta.co, Jumat (22/10/21).

Tidak sedikit santri yang ingin tahu cara mengikuti lomba itu. Pun kitab yang dibaca atau dilombakan. Panitia LBKK sudah menentukan kitabnya, yakni Fathul Mu’in, karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. “Kitab  Fathul Mu’in ini sudah tidak asing bagi santri,” jelas Imam Budi Utomo, mantan PAC GP Ansor Jambangan, Surabaya.

Seperti kita tahu, Fathul Mu’in adalah salah satu kitab fikih populer di kalangan kaum pesantren. Kitab ini menandai satu fase dalam perjalanan memahami studi fikih di kalangan kaum pesantren. “Saya kira tepat panitia memilih Kitab Fathul Mu’in. Selain santri sudah terbiasa, kitab ini juga merupakan kitab ‘wajib’ bagi mereka,” tambah Imam.

LBKK ini, memang memberikan batas-batas tertentu. Misalnya, peserta harus WNI (Putra mau pun Putri), dengan batas usia 17 – 25 tahun, pendidikan minimal Aliyah atau yang sederajat. Belum pernah menjuarai (Juara I-III) LBKK FPKS DPR RI 2016-2020 tingkat nasional.

Komunikasi dengan Pesantren

Hadiahnya? Tak kalah menarik. Untuk Juara 1, berupa Umrah senilai Rp. 30.000.000,-. Juara 2 Rp 25.000.000,-, Juara 3 sebesar Rp. 20.000.000,-, Juara Harapan 1  disiapkan Rp.15.000.000, Juara Harapan 2  Rp. 10.000.000,- sedangkan juara Juara Harapan 3  Rp. 5.000.000,-.

Untuk juri tingkat nasional  ada nama Kiai Syuhada’ Syarkun, SAg., MHI. (Pesantren Tebuireng-Jombang Jatim, Dr KH Muslih Abdul Karim, MA (Ketua Umum MAPADI) dan Dr. KH. Ali Akhmadi, MA,  Al-Hafidz (Ketua BPU-DPP PKS).

“Apa saja yang dinilai? Pertama, kelancaran membaca. Kedua, Kebenaran membaca sesuai kaidah Nahwu Shorof. Ketiga, Pemahaman dan penguasaan teks bacaan dan keempat, tentu, etika atau sopan santun,” jelas KH Mahmud Mahfudz, Wakil Ketua Bidang pembangunan Keumatan dan Dakwah (BPKD) DPP PKS yang, juga Ketua Panitia Nasional LBKK.

LBKK sendiri di-launching Rabu, 20 Oktober 2021 sekaligus menyambut Hari Santri Nasional. MASA PENDAFTARAN: 20 Oktober s/d 13 November 2021 lewat Link Pendaftaran online: https://bit.ly/lbkkvirtual2021fraksipks, Ahad, 14 November sudah masuk babak penyisihan. Rencananya, Rabu, 8 Desember 2021 BABAK FINAL.

Lomba yang melibatkan 34 Provinsi ini akan menjaring 2000 orang peserta pada babak penyisihan dan 34 orang peserta pada babak final. Dengan lomba ini, PKS bertekad untuk semakin mengokohkan jati diri sebagai partai dakwah yang memiliki kepedulian terhadap pesantren dan pendidikan Islam. Selain itu, menghidupkan tradisi  keilmuan di kalangan kaum Muslimin.

“Sekaligus menjalin komunikasi yang harmonis dengan dunia Pesantren salafiyah. Memberikan memotivasi para santri untuk memperdalam kajian kitab kuning. Mendorong generasi muda untuk memahami nilai ajaran Islam dari sumber asli yang disusun oleh para ulama salafus shalih,” pungkas Kiai Mahmud Mahfudz. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry