SEMARANG | duta.co – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman Jogjakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman mengingatkan banyak pihak yang gencar menyebarkan paham intoleran di media sosial.

“Maka kita perlu memaksimalkan media sosial untuk perjuangan kita. Maka saya sering mengatakan, postinglah yang penting jangan yang penting posting. Harus selalu ada value (nilai). Entah itu kebangsaan, keagamaan, dan lain sebagainya,” kata Gus Miftah, sapaan akrabnya.

“Disampaikan secara menyenangkan supaya dipahami secara gampang oleh teman-teman milenial,” sambungnya.

Gus Miftah mengatakan hal itu dalam Dialog Kebangsaan bertema ‘Sinergitas Pemerintah, TNI, Polri, dan Ulama Jaga NKRI’ oleh Kodam IV/Diponegoro di Cafe Wiratama, Watugong, Semarang, Rabu (08/12/2021).

Menurutnya, toleransi antarumat beragama sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Karena itu masyarakat harus mengampanyekan pesan cinta NKRI melalui media sosial.

Gus Miftah juga mengajak masyarakat agar menyingkirkan ego masing-masing untuk menjaga kerukunan. Dia menganalogikan kerukunan ibarat sambel yang nikmat merupakan produk dari berbagai bahan dan rempah yang menjadi satu sehingga menghasilkan rasa enak.

“Coba kalau kita makan sambel, kita makan cabainya dulu, bawang merahnya, bawang putih, kalau dimakan satu-satu kan rasanya tidak enak. Tapi kalau semua bahan disatukan dan diolah, akan memunculkan rasa sambel yang nikmat,” ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat untuk saling meningkatkan toleransi antarumat beragama. Menurutnya, kerukunan menjadi salah satu dasar di Jawa Tengah untuk menjaga keutuhan dan harmonisasi dalam masyarakat.

“Kita senang dengan masyarakat jawa tengah yang nguwongke wong (saling menghormati), sehingga muncul gotong royongnya. Saya berharap di Nataru (Natal dan tahun baru) ini, kita tunjukkan Jawa Tengah ini toleransinya kuat, saling menghormatinya kuat. Dan saya berharap kepada pada jemaat, kalau nanti melaksanakan ibadah, silakan laksanakan ibadahnya,” kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.

menyebutkan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, masyarakat diberikan edukasi terkait pemahaman kebangsaan. Tentunya, lanjut dia, pemerintah juga berkolaborasi dengan beberapa organisasi masyarakat untuk turut serta melakukan pendekatan ke masyarakat.

“Kesbangpol kita tugaskan kolaborasi dengan beberapa organisasi kemasyarakatan, politik, maupun organisasi lainnya, untuk mengenalkan apasih Empat Pilar itu. Saat saya menjabat DPRD (Jateng) juga sering memberikan edukasi ke masyarakat,”kata Taj Yasin.

Terkait sinergitas, Gus Yasin menerangkan bahwa semua permasalahan harus diselesaikan secara bersama-sama. Dia menilai upaya saling melengkapi sangat diperlukan. Sebab dengan gotong royong tersebut, keutuhan negara menjadi sangat kuat.

“Sampai saat ini di Jawa Tengah, karena sifat gotong royong itu ada, maka permasalahan apapun harus kita pikirkan bersama,” tandasnya.

Amankan Nataru
Untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sekitar 8.600 pos PPKM Mikro di Jawa Tengah.

Pos tersebut, katanya, untuk memantau kegiatan masyarakat. Selain itu, jajaran Polda juga akan melakukan cek poin di 20 rest Area Tol di Jawa Tengah, di dalam kota maupun di perbatasan kota.

“Jadi nanti siapapun masyarakat yang mudik akan tercatat dan terpantau. Nanti ada Babinsa, Babinkamtibmas, dan Lurah yang memantau. Untuk perayaan natal, secara umum sekitar tiga ribu gereja di Jawa Tengah yang akan kita jaga. Di situ sinergi terjadi antara Polri, TNI, ada Satpol PP, dinas-dinas terkait juga ada,” kata Luthfi.

Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menambahkan, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan Polri dan jajaran Pemprov Jateng, terkait perayaan Natal. Dia mengimbau masyarakat Nasrani agar dapat melakukan kegiatan ibadah dengan baik dan menjaga kondisi di masing-masing wilayah.

“Saya pikir itu menjadi sesuatu bahwa kita harua menjaga ibadah teman-teman kita masyarakat Nasrani. Yuk kita jaga situasi Covid-19,” tandasnya. (rif)

Foto: Pengasuh Ponpes Ora Aji Sleman Jogjakarta, KH Miftah Maulana Habiburrohman saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan bertema ‘Sinergitas Pemerintah, TNI, Polri, dan Ulama Jaga NKRI’ oleh Kodam IV/Diponegoro di Cafe Wiratama, Watugong, Semarang (dok)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry