Tampak Gus Ma'mun (kanan) bersama Gus Mahu dan Ari Purnomo Adi, tokoh anti korupsi di Kabupaten Kediri. (FT/duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Ucapan selamat atas terpilihnya H Muhammad Ma’mun Djazuli, sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Kediri, dalam Konfercab NU yang digelar di Ponpes Hidayatus Sholihin Desa Turus Kecamatan Gurah, Sabtu (18/11) terus mengalir.

“Beliau itu wujud dari Tokoh NU Jaman Now, cara pendekatan kepada umat bergitu menyentuh, hubungannya dengan segala macam komunitas berjalan baik, dengan begitu kami-kami bisa banyak belajar atas apa pun,” jelas dr Ari Purnomo Adi, Wakil Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kediri kepada duta.co, Minggu (19/11/2017).

Namanya memang tidak bergitu disebut ketika Konfercab NU berlangsung. Terpilihnya Gus Ma’mun di luar prediksi. Awalnya, muncul sejumlah tokoh yang sempat mencuat jelang digelarnya agenda 5 tahun Konfercab NU, saat itu nama Gus Ma’mun (putra kedua dari lima bersaudara, alm KH Mahfudz Siroj dan Nyai Hj Nurul  Badriyah Djazuli, keluarga pengasuh Pondok Pesantren Al – Falah Ploso, Kecamatan Mojo), ini biasa-biasa saja.

Tetapi, skenario Allah swt bicara lain. Kekhawatiran adanya politik uang hingga dukungan politik jelang digelarnya Pemilu 2018, semua sirna seiring terpilihnya Gus Ma’mun sebagai Ketua PCNU. Dialah sosok NU yang dinilai paling komplit di era jaman now. Dari kalangan pesantren sampai sejumlah ulama sepuh, berharap kesediaannya untuk menata NU masa depan.

Siapa Gus Ma’mun? Dia mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo,  sambil  melanjutkan pendidikan formal di SMA Negeri 7 Kota Kediri. Kemudian mengembangkan intelektual di MISRIU Al Falah Ploso hingga tamat. Kecerdasannya tak lepas dari bimbingan tokoh sepuh NU, KH Nurul Huda Djazuli, yang notabene merupakan pamannya.

“Gus Ma’mun di tengah masyarakat dikenal santun dan ramah. Tak jarang beliau berbaur dengan pemuda, bukan hanya di bidang agama, namun hampir semua olahraga dan kegiatan kepemudaan. Kehadirannya sekedar untuk mengarahkan dan menuntun mereka agar menjadi generasi yang lebih tangguh menghadapi perubahan zaman,” demikian Pengasuh Ponpes Roudlotul Ulum Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

Kini, harapan besar NU berada di pundak Gus Ma’mun, lelaki yang dikenal memiliki jiwa egaliter, merakyat dan tak pernah pilah-pilih teman. Sementara di kalangan teman sekolah formal SMAN 7, Gus Ma’mun merupakan sosok Istiqomah, selalu konsisten menjadi imam sholat jamaah.

“Kalau bicara masa depan NU, maka, sosok Gus Ma’mun satu-satunya kader muda NU yang layak memimpin PCNU Kabupaten Kediri. Ini sebuah keputusan yang tepat,” kata Ketua PCNU Kota Kediri, Abu Bakar Abdul Djalil hadir dalam penutupan Konfercab NU. (nng)