Gus Hans

Surabaya|duta.co KH Zahrul Asad Asumta (Gus Hans) bakal menjadi penentu kemenangan Pilwali Surabaya. Sebab, siapapun calon wali kota Surabaya,  membutuhkan calon wakil walikota yang mewakili represantasi kaum Nahdliyin atau pesantren.

“Surabaya itu juga kota santri dan tempat kelahiran NU, jadi dalam kepempimpinan Surabaya ke depan perlu wakil yang  mencerminkan representasi kaum Nahdliyin. Saya yakin dipasangkan dengan siapapun pententunya dalah Gus Hans,” tegas Drs H Surham Abdurrahim, salah satu kader PWNU Jatim kepada duta.co Jumat (13/3).

Menurut mantan pengurus PW LTMNU Jatim ini, Gus Hans akan cocok diduetkan dengan cawali yang diusung PDIP maupun cawali Mahfudz Arifin.

Terpisah Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni menegaskan partainya akan mengajukan Gus Hans sebagai calon wawali.

 

“Kalau berkoalisi dengangan PKS hasil survei nanti yang akan menentukan siapa yang diusung jadi cawali (calon wali kota) karena jumlah kursinya sama. Begitu pula, jika berkoalisi dengan Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) yang telah diusung sejumlah parpol (PKB, PAN, Gerindra, NasDem, PPP, dan Demokrat), pengurus DPD I Partai Golkar Provinsi Jatim Zahrul Azhar Asad (Gus Han) yang akan diajukan sebagai bakal calon wakil wali kota. Kalau koalisi dengan PDIP, Gus Han juga akan diajukan sebagai bakal calon wakil wali kota,” kata Arif Fathoni.

Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Muhammad Sarmuji membenarakan soal pelaung  pencalonanGus Hans.

“Kader sendiri yang berproses ya, tapi rekomendasinya belum keluar seperti Malang, Tuban, dan Surabaya. Syukur-syukur di Surabaya kita bisa usung sebagai wali kota apa wakilnya. Tapi semuanya masih berproses,” kata Sarmuji.

Sarmuji secara terang-terangan menyebut di Surabaya kader yang sudah gencar melakukan sosialisasi ialah Zahrul Asad Asumta (Gus Hans). Tapi ia tetap membuka peluang besar kepada kader lain untuk melakukan komunikasi secara intens.

“Surabaya belum keluar ya, kita ada beberapa kader yang kita siapkan tapi tetap membutuhkan komuniksi yang intens. Kalau nama kan sudah jelas ada Gus Hans yang sudah sosialisasi. Tapi namanya politik masih berproses berarti kesempatan yang lain juga terbuka,” jelasnya.

Sarmuji memaparkan, ada beberapa kader Golkar yang memang layak diusung menjadi calon kepala daerah. Kader tersebut sangat memungkinkan untuk berkolaborasi dengan partai lain.(rls.mha)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry